30 Investor Gagal Buka Perusahaan, DPMPTSP Akui Iklim Investasi Bangkalan Belum Baik

Media Jatim
Investasi Bangkalan
(Helmi Yahya/Mediajatim) Salah satu upaya kerja sama oleh Pemerintah Daerah Bangkalan dengan PT Reciki yang ditolak warga di Bangkalan, Rabu (28/9/2022).

Bangkalan — Pada tahun 2022, sekitar 30 investor gagal buka perusahaan di Bangkalan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan akui iklim investasi di kabupaten ujung barat Madura ini memang belum baik.

Kepala Bidang Perizinan dan Non Perizinan DPMPTSP Bangkalan M. Yudistira menyampaikan, iklim investasi di Bangkalan memang masih belum baik. “Masih belum banyak yang mau berinvestasi di Bangkalan,” katanya, Senin (6/2/2023).

Terbukti, lanjut Yudis, berdasarkan data investasi dan jumlah penawaran kerja sama oleh investor ke Kabupaten Bangkalan pada tahun 2022 lalu, ada sekitar 30 perusahaan yang mendaftar, tetapi tidak berhasil lanjut hingga membuka perusahaan.

Baca Juga:  Kongkow Budaya; Ainul Yaqin Ajak Seniman Pasuruan Berkontribusi Positif

“Sebenarnya ada yang sudah masuk dan berencana membuka perusahaan di Bangkalan, tapi tidak ada yang sampai terealisasi,” imbuhnya.

IMG-20250304-WA0018
IMG-20250304-WA0020
IMG-20250304-WA0021
IMG-20250304-WA0019

Beberapa perusahaan yang selama ini pernah berencana investasi ke Bangkalan, kata Yudis, ada pabrik olahan terasi, lobster, dan juga potensi kelautan, kemudian ada juga perusahaan retail pakaian, otomotif, perumahan, hotel dan restoran.

“Saya tidak begitu hafal nama perusahaannya, tapi yang jelas, mereka adalah perusahaan besar yang memiliki banyak cabang di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga:  Derita Stroke, Warga Langsar Sumenep Hidup Sebatangkara

Pihaknya mengaku belum mengetahui penyebab pasti alasan para investor gagal berinvestasi di Bangkalan. Tetapi, menurut Yudis, antusias masyarakat dan keamanan menjadi salah satu penyebab yang ke depan harus dievaluasi.

“Soal keamanan kami tengah melakukan evaluasi, begitu pula kesadaran masyarakat setempat, karena jika banyak perusahaan masuk, maka lapangan pekerjaan akan bertambah,” ulasnya.(hel/faj)