Kasus Diabetes pada Anak di Surabaya Meningkat, Eri Cahyadi Sebut Ini Sebuah Peringatan

Media Jatim
Eri Cahyadi
(Dok. Pemkot Surabaya) Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

Surabaya, mediajatim.com — Kasus diabetes yang menimpa anak usia dini di Surabaya terus meningkat. Hal ini berdasarkan data yang disampaikan Walikota Surabaya Eri Cahyadi melalui postingan akun Instagram pribadinya, Kamis (16/2/2023) lalu.

Dalam postingan tersebut, Eri Cahyadi memaparkan, kasus diabetes pada anak usia dini di Kota Pahlawan meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2021, tercatat ada 176 kasus. Kemudian di tahun 2022 ada 184 kasus.

“Sedangkan di awal 2023 sudah ditemukan 4 kasus. Kasus ini umumnya terjadi pada anak usia 15-18 tahun,” tulis Eri dalam unggahannya.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, munculnya kasus diabetes tersebut terdeteksi karena ada upaya deteksi dini pada anak. Sehingga pencegahan bisa segera dilakukan.

Baca Juga:  Satu Penyuluh Pertanian di Bangkalan Tangani Tiga Desa, Pendampingan untuk Petani Jadi Terhambat

Menurut Eri, kasus ini menjadi peringatan. Jika pola makan tidak sehat dan malas beraktivitas bisa menimbulkan diabetes.

“Gejalanya mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa haus, dan sering buang air kecil saat malam hari,” tegasnya.

Dia juga menyebutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan meningkatkan kapasitas pelatihan petugas penanganan diabetes. Kemudian membangun pola makan sehat dari segala jalur dan sistem rujukan untuk penanganan diabetes pada anak.

“Kami juga sesegera mungkin meningkatkan supervisi pada makanan dan minuman dan kantin sekolah,” tambah Eri.

Hingga berita ini diturunkan, postingan orang nomor satu di Surabaya ini sudah disukai 1.419 netizen dan dikomentari 85 netizen.

Baca Juga:  Peringati Hari Koperasi Nasional, Diskop UKM dan Naker Pamekasan Gelar Harkop Fest di Food Colony 

Salah satu akun Instagram @ummatul_hidayah berkomentar, “es teh Rp3.000 dan Boba Rp5.000 semakin menjamur, aktifitas anak main hape sambil rebahan, jarang kena panas, jarang jalan kaki, lapangan berubah jadi lahan parkir mobil, sehingga anak anak tidak bisa main bola, atau seperti jamanku dulu main karet, gobak sodor dan lain lainnya.”

Kemudian, pemilik akun @nasi_jagung_mas_ang juga mengomentari, “Pak, kasih saran saja, tolong edukasi tentang kesehatan ditanamkan sejak dini, mungkin bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, karena masalah kesehatan ini sangat penting bagi masa depan mereka,” tulisnya. (hel/zul)