web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Sampah Menumpuk Seiring Pertumbuhan Ekonomi, Wabup Pamekasan: Tata Kelola Harus Dimulai dari Rumah tangga!

Media Jatim
Sampah Pamekasan
(M. Arif/Media Jatim) Wabup Pamekasan Fattah Jasin saat menghadiri talk show peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Selasa (21/2/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Wakil Bupati Pamekasan Fattah Jasin mengajak masyarakat untuk berperilaku bersih dan sehat.

Caranya, kata Fattah, ialah tidak membuang tetapi mengelola sampah. Masyarakat, lanjut Wabup, harus berperan aktif mencari cara untuk meminimalisir aksi pembuangan sampah di sembarang tempat.

“Sampah juga bisa dilihat dari sisi ekonomi. Semakin tumbuh ekonomi kita maka potensi sampah kita juga akan semakin banyak,” ungkapnya saat menjadi pembicara pada talk show peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Selasa (21/2/2023).

Selain itu, Wabup Fattah juga mengungkapkan bahwa kondisi tata kelola sampah semakin hari semakin memprihatinkan, dan penanganan ini harus dimulai dari rumah tangga.

“Pengelolaan sampah harus bisa dimulai dari rumah, sehingga hulu ke hilir bisa dipantau proses pengelolaannya, misalnya, kita harus mengelola sampah agar tidak menggunung dan akhirnya membuat kita repot mencari solusinya,” katanya.

Fattah menyinggung, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seharusnya bisa bergerak menjembatani pengelolaan sampah dengan baik di desa-desa.

“Tentunya dengan sumber daya manusia yang mumpuni agar bisa mengolah sampah dengan baik,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan Supriyanto menjelaskan, bahwa sampah bisa bernilai ekonomis bilamana dikelola di Tempat Pengolahan Sampah – Reduce Reuse Recycle (TPS3R).

Baca Juga:  Antisipasi Banjir, Pj Bupati Pamekasan Pantau 3 Proyek Normalisasi Sungai

Selebihnya, atau sampah yang tidak bernilai lagi akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan.

“Sementara sampah yang terkaver di TPS3R akan dicacah dan diolah lebih dulu sehingga bernilai ekonomi,” ungkapnya.(rif/ky)