Sambut Gus Muhaimin, Safi’ Minta UTM Punya Kebebasan dalam Membangun Madura

Media Jatim
Rektor UTM
(Dok. Humas UTM) Rektor UTM Safi' saat memasangkan peci khas Bangkalan, tongkos, pada Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar di Gedung Graha Utama UTM, Rabu (22/2/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muhaimin Iskandar berkunjung ke kampus Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, pada Rabu (22/2/2023).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang akrab disapa Gus Muhaimin itu, datang bersama Kementerian Desa RI Abdul Halim Iskandar beserta rombongan.

Kedatangannya tersebut dilakukan dalam rangka mengisi acara bertajuk, “Menjemput Pesan Kampus”, yang digelar di Gedung Graha Utama UTM.

Rektor UTM, Safi’, meminta dalam diskusi terbuka tersebut, agar UTM diberikan kebebasan dan wewenang lebih untuk membangun dan melakukan pengembangan Madura.

“Kami ini sering ingin melakukan eksplorasi penelitian lebih luas, bahkan bukan hanya untuk Madura, tetapi untuk negara,” katanya, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga:  UIM Gandeng PT Timur Raya Lestari untuk Sosialisasi Penyaluran Tenaga Medis ke Arab Saudi

Karena itulah, Safi’ meminta agar Gus Muhaimin memberi perhatian lebih pada kampus-kampus di Madura, termasuk UTM.

“Gus Muhaimin melalui Komisi X, bisa mendorong agar UTM segera menjadi kampus Badan Layanan Umum (BLU),” ungkapnya.

Posisi UTM selama ini, kata Safi’, serba terbatas untuk bergerak membangun Madura. Padahal pulau yang terdiri dari empat kabupaten ini memiliki banyak potensi yang kalau dikembangkan, bisa berkontribusi banyak untuk negara.

Menjawab permintaan Rektor UTM itu, Gus Muhaimin mengatakan akan membahas permintaan-permintaan Safi’ tersebut dalam pertemuan DPR RI.

“Masukan dan permintaan itu tentu akan kami sampaikan nanti saat pertemuan DPR RI melalui Komisi X,” ucapnya, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga:  Bentuk Generasi Sehat, PMM-DN III UTM Cegah Stunting dan Bersihkan Pantai Lon Malang Sampang

Dirinya juga sependapat bahwa Madura memang memiliki segudang potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan kearifan lokal yang berlimpah.

“Sementara kampus memang tidak boleh menjadi menara gading untuk dirinya sendiri, tetapi harus terlibat untuk pembangunan daerah dan juga negaranya,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Gus Muhaimin, fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dibalik tahapan kerjanya.

“Jika sebelumnya tahapannya dimulai dari pendidikan, penelitian, baru kemudian pengabdian, nanti harus dibalik,” tukasnya.

Menurutnya, kampus itu harusnya mengabdi dulu, beru kemudian meneliti, lalu menjalankan proses pendidikan.(hel/faj)