WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

Cerita Remaja Pakong Pamekasan Menyulap Sawah Jadi Tempat Ngopi

Media Jatim
Ngopi di Sawah
(M. Arif/Media Jatim) Remaja penjual kopi di pinggir sawah Desa Seddur, Kecamatan Pakong, Faid Turrahman, saat melayani pembeli, Senin (27/2/2023) sore.

Pamekasan, mediajatim.com — Biasanya, orang menjual kopi di kafe, warung kopi atau di tempat-tempat yang penuh dengan gemerlap lampu dan kursi-kursi berjejeran.

Namun berbeda dengan remaja asal Dusun Gunung Kene’, Desa Seddur, Kecamatan Pakong, Faid Turrahman. Ia merintis tempat ngopi di tengah hamparan alam yang hijau.

Menurut Faid, tempat ngopi yang ia rancang di Desa Seddur itu menawarkan panorama sawah yang sangat sejuk di sore hari.

“Saya masih dua bulan jualan kopi di pinggir sawah, awalnya hanya iseng karena teman-teman banyak yang nongkrong di pinggir sawah saat sore hari,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (28/2/2023).

Ide menjual kopi di pinggir sawah itu, kata Faid, awalnya datang dari usulan teman-temannya, karena melihat di media sosial sedang ngetrend area ngopi di pinggir-pinggir sawah.

Baca Juga:  Bacok Tetangga, Firman Terancam Dipenjara

“Banyak yang bilang, ngopi di pinggir sawah menyenangkan sebab bisa melihat pemandangan bukit-bukit hijau sekitar Pakong, apalagi sedang musim padi,” ujarnya.

Menurut remaja yang saat ini masih berstatus siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Pakong itu, setiap sore dia bisa menghabiskan 15 hingga 20 gelas kopi hitam.

Banner Iklan Media Jatim

“Harganya cuma Rp3,000 per gelas, masuk kategori murah untuk sekelas anak muda,” tuturnya.

Apalagi, lanjut Faid, rutinitasnya menjual kopi di pinggir sawah itu mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya, sebab tidak mengganggu kegiatannya di sekolah.

Dari itulah, Faid merasa PD (Percaya Diri) dengan aktivitas jualannya itu. Untuk menarik lebih banyak pembeli, saat ini ia mulai menambah menu jualannya.

Baca Juga:  Antara Dilan, Nandan, dan Roti Bakar Gubidu

“Agar pelanggan tidak bosan dan mungkin mau beli menu lain, saya juga menjual beberapa varian minuman, seperti coklat atau kopi susu serta lainnya,” ucapnya.

Salah seorang pelanggan asal Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Ach Yuda Prasetio mengaku sering ngopi di tempat tersebut hingga hampir petang.

“Selain dingin, Pakong juga menyediakan pemandangan hijau di pinggir sawah, jadi serasa ngopi di Malang,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (28/2/2023).

Kata Yuda, selain kopinya yang lumayan enak, adanya sungai kecil mengalir di pinggir sawah juga memanjakan telinga.

“Mungkin teman-teman banyak yang bosan ngopi di tengah kota, makanya banyak yang lari ke sini, menikmati pemandangan hijaunya sawah,” pungkasnya.(rif/faj)