Sumenep, mediajatim.com — Sejumlah mahasiswa kepulauan yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Kangean Sumenep (IMKS) menggelar aksi demontrasi di depan gedung Bupati Sumenep, Selasa (21/3/2023).
Kedatangan mereka mempersoalkan disparitas pembangunan antara kepulauan dan daratan. Berdasarkan keterangan dari Koordinator Lapangan, Ahmad Faiq Hasan, Sumenep menjadi kabupaten yang paling banyak memiliki kepulauan di Madura yakni 126 kepulauan.
“Kondisi geografis ini, menjadikan masyarakat kepulauan seringkali terasingkan dari aspek-aspek pembangunan,” ungkapnya, Selasa (21/3/2023).
Menurut dia, keberadaan mereka dipandang sebelah mata, sebab, hingga detik ini skala prioritas pembangunan berpusat di wilayah daratan.
“Kami terasing di bumi sendiri, janji politik diingkari. Banyak jalan yang rusak, pembangunan tidak layak. Saat kampanye, berkeinginan memperkuat kepulauan dan peningkatan infrastruktur, mana janjinya?” tanyanya.
Faiq menyebutkan, Kepulauan Kangean adalah salah satu pulau yang tidak tersentuh pembangunan. Salah satu buktinya adalah jalan poros Arjasa-Cellong rusak parah.
“Kondisi seperti ini tentu berdampak pada timbulnya tindakan-tindakan kriminalitas dan juga membahayakan pengendara, dan perlu kami tegaskan, jatuh dari atas sepeda sudah jadi pemandangan biasa,” bebernya.
Faiq berharap pemerintah sadar akan hal ini. “Butuh perjalanan 10 jam dari pelabuhan Kalianget untuk sampai ke Kangean, transportasi harus juga didukung. Tapi rupanya, pemerintah justru menaikan harga tiket kapal, bukan memberikan keringanan, jelas ini mencekik masyarakat,” tegasnya.
Aksi tersebut ditemui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Sumenep Ahmad Masuni. Dia menerangkan bahwa pembangunan jalan sudah dianggarkan.
“Kami, Pemkab Sumenep telah menganggarkan Rp7 miliar untuk pembangunan di Kangean,” jawabnya di depan massa aksi.
Terkait subsidi tiket kapal bagi masyarakat kepulauan, menurutnya, Pemkab Sumenep juga sudah menganggarkan. “Siang ini kami akan melakukan rapat, membahas persoalan ini,” pungkasnya.(mj11/ky)