Mojokerto, mediajatim.com — Warga Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto menggelar Ruwat Desa, pada Minggu (18/3/2023).
Dalam kegiatan ini, warga Prajurit Kulon menyusun sandal dan sepatu berbentuk tumpeng setinggi tujuh meter.
Berdasarkan keterangan Lurah Prajurit Kulon Nurhadi, pagelaran tersebut adalah tradisi warga lokal yang biasa dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas semua anugerah.
Menurutnya, tradisi Ruwet Desa tersebut sudah dilestarikan secara turun menurut. “Karena itu, tradisi Ruwet Desa ini juga bagian dari upaya melestarikan tradisi leluhur,” ucapnya, Selasa (21/3/2023).
Selain itu, pihaknya juga memaparkan, bahwa alasan pembuatan tumpeng sandal oleh warga dalam tradisi ini, untuk menggambarkan bahwa warga Prajurit Kolon nyaris semuanya adalah pengrajin alas kaki.
Kata Nurhadi, tumpeng setinggi tujuh meter tersebut, dibuat dari sekitar 2000 pasang sandal dan sepatu yang disumbang langsung oleh para perajin alas kaki di Kelurahan Prajurit Kulon.
“Tradisi tumpeng sandal dan sepatu ini dipertahankan supaya menjadi ikon. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan,” tuturnya.
Pelestarian tradisi semacam ini, lanjut Nurhadi, sejatinya juga bagian dari dukungan warga Prajurit Kulon kepada Pemerintah Kota (Pemkot) agar menjadikan Mojokerto sebagai kota budaya dan pariwisata.
”Karena dalam tradisi ini ada unsur sosial, agama, budaya dan pariwisatanya juga. Jadi kami juga mendukung Pemkot untuk menjadikan Mojokerto sebagai kota budaya dan pariwisata,” terangnya.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengaku bangga atas pagelaran Ruwat Desa yang diselenggarakan oleh warga Kelurahan Prajurit Kulon.
“Saya bangga tradisi ini masih dilanjut, ini bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan mancanegara agar melihat perayaan Ruwat Desa di Kelurahan Prajurit Kulon,” pungkasnya, Selasa (21/3/2023).(hel/faj)