Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pamekasan hanya menganggarkan Rp11 juta untuk pemeliharaan tiga wisata pelat merah menjelang libur Lebaran 2023.
Kepala Disporapar Pamekasan Kusairi menyampaikan, anggaran pemeliharaan tiga wisata yang meliputi Pantai Talang Siring, Pantai Jumiang, dan Ekowisata Mangrove itu memang sangat minim. Sehingga, pihaknya meminta pengelola untuk dapat menggunakan anggaran tersebut semaksimal mungkin.
“Saya paham libur Lebaran nanti akan banyak orang yang pergi berlibur, apalagi warga Madura yang berada di luar akan pulang kampung. Namun, memang anggaran (APBD) saat ini masih belum jelas,” jelasnya kepada mediajatim.com, Selasa (11/4/2023).
Menghadapi libur Lebaran ini, Kusairi juga mengimbau kepada pengelola wisata milik pemerintah kabupaten (pemkab) untuk merapikan, membersihkan dan memperbaiki fasilitas yang ada. Tujuannya, supaya para pengunjung bisa betah dan menikmati wisata dengan baik.
Kemudian, mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan itu juga berharap, di setiap tempat wisata dilengkapi dengan pos kesehatan. Untuk memenuhi itu, dia menyebutkan, bisa bekerjasama dengan Puskesmas terdekat.
“Jika terjadi apa-apa, bisa langsung berkoordinasi dengan Puskesmas, sehingga bisa ditangani dengan baik oleh perawat yang bertugas. Diharapkan juga memiliki nomor-nomor penting, seperti Damkar dan lainnya,” tambahnya.
Sementara salah seorang warga Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Istianatul Qayyimah, mengaku masih ragu membawa keluarga berlibur ke sejumlah tempat wisata di Pamekasan. Sebab, hampir semua wisata tidak ramah anak.
“Saya punya anak, jika fasilitas kurang bagus atau memang belum ada perbaikan, saya khawatir mengancam keselamatan keluarga,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (11/4/2023).
Perempuan yang akrab dipanggil Iis itu juga menilai bahwa pemeliharaan wisata yang tidak baik bisa menyebabkan berkurangnya pengunjung.
“Di awal memang bagus-bagus tempatnya, seperti di Mangrove. Tapi kalau sekarang, saya dengar-dengar sudah banyak yang rusak, khawatir rapuh kayunya juga,” pungkasnya. (rif/zul)