Sumenep, mediajatim.com — Sejak beroperasi pada 14 April 2022 lalu, PLTD di Pulau Giliraja hanya menyala maksimal enam sampai tujuh jam dalam sehari semalam.
Warga Desa Banmaling, Giliraja, Kecamatan Giligenting, A. Rafik menuturkan, sejak diresmikan sampai saat ini, nyala normal PLTD hanya dari pukul 17.00 WIB hingga 24.00 WIB.
“Sudah genap setahun sejak diresmikan belum memenuhi standar pelayanan nyala 24 jam,” ungkapnya, Sabtu (22/4/2023).
Belum lagi, lanjut Rafik, PLTD ini sebentar padam sebentar hidup. “Kami resah, dan kami juga berharap nyala normal dan 24 jam,” imbuhnya.
Warga Desa Lombang, pulau setempat, Badrus Salam juga berharap hal serupa. Dia meminta Pemkab Sumenep dan PT. PLN mendukung keinginan masyarakat Giliraja mendapat layanan listrik 24 jam.
“Jika listrik nyala 24 jam kami yakin ekonomi Giliraja akan bangkit,” ungkapnya.
Dia mengatakan, warga Giliraja adalah pekerja keras dan punya kepekaan usaha yang tinggi. “Jika listrik menyala 24 jam, maka saya yakin akan ada banyak usaha baru yang semula tidak ada di Giliraja,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Babad itu juga mengatakan, geliat ekonomi warga bisa dilihat dari aktivitas warga Giliraja setiap harinya yang pulang pergi menyeberang ke daratan.
“Ada tiga pelabuhan yang melayani warga pulang pergi dari pulau ke darat Pulau Madura, yakni Banmaling, Lombang dan Banbaru, ini tanda perputaran ekonomi jalan, apalagi nanti listrik nyala 24 jam, aktivitas akan semakin padat,” jelasnya.
Dia berharap, Pemkab Sumenep dan PT. PLN segera mengabulkan keinginan masyarakat untuk kepentingan ekonomi juga pendidikan.
“Listrik itu seperti oksigen, kalau tidak nyala 24 jam, kemajuan Giliraja akan tersendat, untuk itu kami berharap Pemkab Sumenep dan PLN memahami aspirasi kami untuk kepentingan ekonomi dan pendidikan segera lebih baik,” tuturnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Manager PLN ULP Sumenep Regin Herico Ludi Sanu mengatakan bahwa pada 2022, pihaknya sudah menjelaskan bahwa PLTD Giliraja akan menyala secara bertahap.
“Tiga jam, enam jam dan terus selanjutnya ada kajian-kajiannya khusus, perlu uji coba mesin dulu, tidak serta-merta langsung nyala 12 jam, takutnya nanti mesin ini belum teruji,” jelasnya, Sabtu (22/4/2023) malam.
Sementara terkait PLTD yang mati hidup, Regin menyebut itu bagian dari upaya penyeimbangan beban di masing-masing gardu listrik.
“Setelah kami perbaiki, satu bulan lalu, sudah normal kembali seperti sebelum-sebelumnya,” pungkasnya.(*/ky)