Bangkalan, mediajatim.com — Dalam lima tahun terakhir, Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan me-regrouping 44 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bangkalan.
Pada tahun 2019, ada dua SD yang ditutup dan siswanya disatukan ke sekolah lain. Lalu pada 2020 ada empat SD, 2021 ada 21 SD, 2022 ada 12 SD dan 2023 terdapat enam SD.
Regrouping ini dilakukan karena sekolah tersebut kehabisan siswa.
Kabid Pembinaan SD Disdik Bangkalan Dewi Ega Oktavianti menyatakan, regrouping sekolah dilakukan saat jumlah siswa aktif kurang dari 60 anak.
“Jika kurang dari 60 siswa maka akan dilakukan regrouping,” katanya, Rabu (10/5/2023).
Jika jumlah siswa di bawah 60 anak dan tetap dipaksakan untuk terus beroperasi, maka hal itu akan menghambat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
“Biaya operasionalnya tentu tidak akan mencukupi untuk bayar honor guru dan biaya-biaya lain jika siswanya di bawah 60 orang,” bebernya.
Penggabungan atau regrouping sekolah dilakukan karena mempertimbangkan beban anggaran pengeluaran dan operasional sekolah, kata Ega.
“Sekolah dengan murid yang sedikit akan kesulitan memperoleh alokasi dana BOS. Makanya jumlah siswa yang sedikit berpengaruh juga pada perkembangan anak didik,” tutupnya.(hel/ky)