Pamekasan, mediajatim.com – Usai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda, kini masyarakat Pamekasan dihantui virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang umumnya menyerang sapi dan kerbau.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan Ismail mengatakan telah meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk mengantisipasi virus tersebut agar tidak meluas kepada ternak masyarakat.
“Pemerintah harus bertindak cepat agar penyakit tidak membahayakan ternak, salah satunya yaitu dengan vaksinasi secara cepat,” ungkapnya, Kamis (11/5/2023).
Selain itu, kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Pamekasan tersebut, pemerintah juga harus segera mengimbau kepada para peternak sapi untuk melakukan langkah-langkah preventif sebelum virus tersebut menyebar.
“Kalau pemerintah tidak cepat, atau merasa bahwa Pamekasan baik-baik saja, maka bantuan vaksin juga akan lambat, tentu ini salah. Artinya kita harus tetap siaga,” terangnya.
Jika lambat bergerak, lanjut Ismail, maka juga akan berdampak terhadap perekonomian warga. Sebab jika mengaca kepada kasus PMK dulu, semua pasar sapi ditutup. “Hal itu tidak boleh terjadi lagi di Pamekasan,” ucapnya.
Peternak sapi asal Desa Tampojung Guwa, Kecamatan Waru Hanif Rizal juga mengharapkan hal yang sama. Menurutnya, pemerintah memang harus segera bertindak agar virus LSD tidak menyebar.
Memang, kata Hanif, sapi-sapi ternaknya kini belum ada yang terjangkit virus tersebut. Kendati demikian, dia tetap ingin sapi-sapinya segera divaksin untuk mengantisipasi penyebaran virus LSD itu.
“Jika sudah divaksin, saya lumayan tenang, minimal hewan ternak bisa memiliki kekebalan lebih dari sebelumnya, jadi risiko penularannya juga kecil,” terangnya, Kamis (11/5/2023).
Alumnus IAIN Madura tersebut mengaku sangat khawatir terhadap virus LSD tersebut. Katanya, semoga virus baru ini tidak sama dengan PMK.
“Saat hewan ternak terjangkit PMK kemarin, saya hampir putus asa, sebab pasar banyak tutup dan kesehatan sapi juga sangat rentan sekali, bisa-bisa gulung tikar, semoga tidak terjadi begitu.” tutupnya.
Sementara itu, mediajatim.com berupaya menghubungi Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) DKPP Pamekasan Slamet Budiharsono melalui pesan dan telepon WhatsApp namun tidak terhubung hingga berita ini diterbitkan.(rif/faj)