Bangkalan, mediajatim.com — Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Bangkalan drh. Ali Makki menerima laporan adanya gejala virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi ternak milik warga.
“Petugas kami mendapatkan laporan gejala klinis LSD di tiga kecamatan, dan kami sudah melakukan penanganan,” ucapnya, Kamis (25/5/2023)
Kata Ali, tiga kecamatan yang ditemukan gejala LSD tersebut, yakni Burneh, Galis dan Labang. Masing-masing di tiga kecamatan itu, terangnya, ada satu sapi yang terdeteksi punya gejala LSD.
Namun meski sudah ada gejala, ucap Ali, belum dapat dipastikan bahwa itu LSD. Sebab pihaknya masih akan uji lab di Balai Besar Veteriner Yogyakarta.
Bahkan, Ali mengaku belum melaporkan temuan gejala LSD di Bangkalan tersebut ke pemerintah pusat. “Kami tidak ingin masyarakat resah, apalagi saat ini menjelang Iduladha,” tuturnya.
Sementara ini, pihaknya sudah meminta para petugas kesehatan hewan untuk segera melakukan penanganan cepat dan memberikan pengobatan langsung sesuai dengan laporan masyarakat.
“LSD ini antisipasinya hanya vaksin, tapi sekarang vaksinnya masih berbayar. Kami punya, tapi operasional penanganannya belum ada, jadi peternak harus bayar kalau sapinya ingin divaksin,” terangnya.
Ali juga menambahkan, kasus LSD saat ini masih belum jadi prioritas pemerintah pusat. “Pemerintah pusat masih memprioritaskan Penyakit Kulit dan Kaki (PMK), nanti setelah Iduladha baru kami laporkan,” pungkasnya.