Pamekasan, mediajatim.com – Mahasiswa semester enam Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS) IAIN Madura mengunjungi Kantor Kabar Madura Group di Jalan Raya Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Rabu (31/5/2023).
Mereka berkunjung untuk mengikuti kuliah pers tatap muka kedua di luar kampus IAIN Madura dari Pemimpin Redaksi (Pemred) Media Jatim (MJ) Ongki Arista UA.
Dosen TIPS IAIN Madura Abd. Hannan menuturkan, dunia kampus dan pers memiliki kesamaan yang mencolok dalam upaya mencari dan mengungkap fakta secara objektif.
“Objektivitas ini adalah salah satu persolan penting ketika kita membicarakan media saat ini,” ungkapnya, Rabu (31/5/2023).
Menurut Hannan, Media Jatim merupakan salah satu media di Jawa Timur yang konsisten memperjuangkan objektivitas sampai saat ini.
“Makanya saya sangat bersyukur ketika teman-teman mahasiswa hari ini bisa mengikuti perkuliahan di luar kelas sehingga mereka bisa mengetahui persis dunia jurnalis seperti apa dan bagaimana kode etik di dalamnya,” paparnya.
Dia berharap, mahasiswa TIPS semester enam ini bisa mengambil pelajaran dari profesi yang praktis dan yang berminat menjadi jurnalis nanti bisa langsung menerapkan ilmu yang didapatkan.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan, sebab sangat membantu dunia kampus mencetak generasi unggul dan kompetitif,” harapnya.
Pemred Media Jatim Ongki Arista UA mengaku bersyukur sebab Media Jatim dipercaya memberikan kuliah untuk mahasiswa IAIN Madura.
“Itu artinya Media Jatim dianggap mampu memberikan tambahan wawasan bagi mahasiswa,” ungkapnya, Rabu, (31/5/2023).
Ongki menjelaskan, kegiatan kuliah di Gedung Kabar Madura Group merupakan tatap muka kedua. Sementara tatap muka pertama dilaksanakan di dalam kelas di kampus IAIN Madura seperti biasanya.
Di kantor Kabar Madura Group, mahasiswa diajak untuk masuk ke ruang kerja Harian Kabar Madura, Media Jatim dan ruang produksi K-TV.
“Ada dua kelas. Biasanya di dua kelas ini saya masuk dengan jadwal bergantian. Tadi itu disatukan karena pendidikan luar kelas,” jelas Ongki.
Materi yang disampaikan Ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP) pada pertemuan pertama berkaitan dengan kerja-kerja jurnalis di lapangan, penguasaan tulis-menulis, kerja meja redaksi, praediting dan postediting berita dan penerapan rumus 5w+1h.
Pada pertemuan kedua membahas identitas kewartawanan, UKW bagi wartawan, kode etik, UU Pers dan PP Dewan Pers, PPRA dan idealisme pokok kerja pers dan terakhir posisi pekerja pers dalam kegiatan sehari-hari.
“Pertemuan ketiga minggu mendatang akan membahas lebih khusus elemen jurnalisme, penangkalan hoaks, tantangan kompromi dan suap, garis api berita umum dan iklan, juga bagaimana menulis opini atau kolom,” pungkasnya.(rif/ky)