Hadiri Blitar Djadoel 2023, Menko PMK Minta UMKM Terus Didorong untuk Peningkatan Ekonomi Pascapandemi

Media Jatim
Bazar
(Helmi Yahya/Media Jatim) Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat mendatangi kegiatan Bazar Blitar Djadoel di Kota Blitar, Sabtu (17/6/2023).

Blitar, mediajatim.com — Kegiatan Blitar Djadoel 2023 resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Sabtu (17/6/2023).

Kegiatan bazar tersebut diikuti oleh sejumlah pengusaha di lingkup Kabupaten dan Kota Blitar. Pemerintah Kota (Pemkot) setempat menyediakan 175 stan untuk para pelaku UMKM.

Di bazar tersebut, para pelaku UMKM menyediakan aneka ragam produk kerajinan tangan dan kuliner tradisional.

Menko PMK RI Muhadjir Effendy yang hadir dan ikut dalam pembukaan acara tersebut menyampaikan, kegiatan Blitar Djadoel 2023 sudah bagus dengan mendatangkan para pelaku usaha dari luar kota.

Baca Juga:  Pemkab dan KPU Sampang Sepakat Anggaran Pilkada 2024 Rp49,9 Miliar 

“Sudah bagus, tapi kalau saya boleh beri saran, sepertinya peromosi ke luar daerahnya kurang,” katanya usai meninjau bazar.

Jika melihat sejumlah stan pameran yang dikunjungi, terang Muhadjir, sudah bagus, katena bisa menyediakan makanan dan produk kerajinan model tempo dulu.

Menurut Muhadjir, kegiatan seperti ini perlu terus didorong, untuk meningkatkan ekonomi Indonesia pascapandemi.

Karena, lanjut Muhadjir, untuk memajukan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan industri besar. Sebab 80% pelaku usaha di Indonesia adalah pelaku UMKM.

“Industri besar di Indonesia hanya 10 persen, makanya perkembangan UMKM di semua kabupaten atau kota harus didukung,” Jelasnya.

Baca Juga:  Mengurai Fasilitas UNIBA Madura, Salah Satu Kampus Mewah di Pulau Garam

Effendi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih berada di angka 5,2 persen. Padahal target Presiden Indonesia adalah tujuh persen.

“Untuk mencapai target ini, kita semua harus mendorong agar roda perekonomian di Indonesia bisa terus bergerak,” tutupnya. (hel/faj)