Relawan Sebut Cak Fauzi Layak Teruskan Kepemimpinan M. Noer, Gubernur Jatim Berdarah Madura Penggagas Suramadu

Media Jatim
Cak Fauzi Jatim
(Dok. Media Jatim) Deklarasi relawan Cak Fauzi Jatim di Kota Surabaya, 19 Juni 2023.

Surabaya, mediajatim.com — Nama Achmad Fauzi kian nyaring terdengar telinga masyarakat akhir-akhir ini.

Fotonya, juga ada di mana-mana di wilayah kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Sebagaimana dilansir dari jatim.antaranews.com, 14 Desember 2022, Bupati Sumenep ini tercatat memiliki elektabilitas tertinggi saat dipasangkan dengan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub 2024 berdasarkan hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

Sejak saat itu, nama Achmad Fauzi melambung. Kemudian, nama Fauzi semakin melambung setelah Relawan Cak Fauzi Jatim mendeklarasikan diri di Surabaya pada 19 Juni 2023.

Koordinator Relawan Cak Fauzi Jatim Asip Irama menerangkan bahwa terbentuknya relawan ini didorong oleh kerinduan masyarakat Madura khususnya terhadap sosok Raden Panji Muhammad Noer.

“Kita pemuda Madura khususnya, mencari sosok yang pas untuk memimpin Jawa Timur, setelah kita timbang-timbang muncul nama Cak Fauzi,” ungkapnya, kepada mediajatim.com, 20 Juni 2023.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Berikan Apresiasi untuk Tujuh Desa Berpredikat Mandiri

RP. Muhammad Noer atau yang akrab dipanggil Cak Noer adalah mantan Gubernur Jawa Timur legendaris. Dialah yang menggagas pembangunan jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Dia menjadi gubernur selama 9 tahun, dari 1967 hingga 1976. Dia lahir di Sampang pada 13 Januari 1918.

Karir pemerintahan Cak Noer dimulai dari pegawai magang di Sumenep, Bupati Bangkalan, pembantu gubernur, pejabat sementara gubernur hingga menjadi Gubernur Jawa Timur.

“Cak Fauzi ini darahnya Madura, kami berharap, figur ini nanti mampu membuka keterisolasian warga Madura, dan Cak Fauzi bagi kami punya nyali untuk melakukan itu,” imbuhnya.

Salah satu nyali Cak Fauzi, lanjut Asip, ialah menyuarakan reaktivasi rel kereta api Madura. Ini menjadi bukti, kata Asip, bahwa Fauzi memang peduli kepada Madura secara khusus.

Asip juga menyebut bahwa Madura saat ini menjadi daerah bancakan kasus korupsi dana hibah. “Dana hibah triliunan ke Madura, tapi tidak untuk pembangunan Madura,” bebernya.

Baca Juga:  Masyarakat Minta Bupati Sumenep Tak Tutup Mata pada Pembangunan Tambak Garam Ilegal di Gersik Putih

Akibatnya, lanjut Asip, wilayah Madura jauh dari kata sejahtera. “Kita berharap orang asli Madura ini memimpin Jawa Timur dan menjadi penerus Cak Noer,” imbuhnya.

Relawan Cak Fauzi Jatim terdiri dari ulama, aktivis muda, tokoh nelayan, petani, seniman, dan pegiat media sosial.

“Kami akan membentuk relawan Cak Fauzi di setiap kabupaten atau kota di Jawa Timur, kita membentuk satu per satu dan akan dimulai dari Madura pada Juli 2023,” terangya.

Dia meyakini, suara Madura akan utuh untuk Cak Fauzi.

“Saya yakin, karena Madura solidaritas tinggi, suara Madura akan utuh, dan orang Madura rindu pada sosok Cak Noer, dan Cak Fauzi akan jadi representasi orang Madura yang mampu mendengar, melihat dan merasakan keluh kesah masyarakat,” pungkasnya.(*/ky)