Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

UTM Bimbing 9 Mahasiswa Australia Mengenal dan Menanam Mangrove

Media Jatim
UTM
(Dok. Media Jatim) Para peserta International Short Course on Mangrove Conservation and International Mangrove Community Engagement sedang praktik menanam mangrove di Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Kamis (6/7/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Universitas Trunojoyo Madura (UTM) memberikan edukasi mangrove kepada 9 mahasiswa Australia, Kamis (6/7/2023).

Banner Iklan Media Jatim

Kegiatan ini berlangsung dalam acara Short Course on Mangrove Conservation and International Mangrove Community Engagement.

Acara internasional ini diselenggarakan melalui sistem kerja sama antara Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Fakultas Pertanian UTM, International Relationship Office (IRO) dan Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC).

Total peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 19 mahasiswa yang memang telah tergabung sebagai anggota WAEJUC.

Dari 19 peserta tersebut, ada 9 mahasiswa yang merupakan delegasi dari Curtin University, Edith Cowan University, Murdoch University, The University of Notre Dame Australia, dan The University of Western Australia.

Sementara 10 mahasiswa lainnya dari perwakilan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur, seperti ITS, Unair, Unesa, UIN Sunan Ampel, UB, Unej, Universitas Trunojoyo Madura, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Negeri Malang, dan Universitas UPN Veteran Jatim.

Keynote Speaker dalam kegiatan ini, Eko Setiawan mengatakan, acara ini bagian dari agenda pertukaran ilmu dan budaya yang diselenggarakan oleh WAEJUC 2023 yang mengambil tema “East Java Exploration 2023” sejak 27 Juni 2023 hingga 10 Juli 2023.

Baca Juga:  Resmi Dilantik, IKA UTM Dorong Segera Buka Fakultas Kedokteran

“Program ini diselenggarakan untuk memberikan manfaat bagi mahasiswa, di mana WAEJUC ini memfasilitasi mahasiswa asing dan Indonesia untuk belajar dan saling mengenal bahasa dan budaya Indonesia khususnya Jawa Timur,” tuturnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Lebih lanjut pria yang juga menjabat Dosen Pascasarjana Prodi PSDA UTM itu memaparkan, ada dua kegiatan yang dilakukan dalam program ini, yaitu pengenalan dan praktik menanam mangrove. Dua kegiatan ini dipandu oleh Eko Setiawan, Akhmad Farid, dan Maulinna Kusumo Wardhani.

“Pengenalan dikemas dalam bentuk kuis secara berkelompok, peserta mahasiswa asing dan Indonesia dibagi empat tim. Peserta mempraktekkan dengan peraga yang berupa daun, bunga, dan buah dari beberapa jenis mangrove,” ulasnya.

Baca Juga:  TPM UNIJA Gelar Pendampingan Pengemasan dan Pemasaran Snack Kembang Goyang di Saronggi Sumenep

Tim yang berhasil menebak, kata Eko, mendapatkan hadiah buku tentang vegetasi mangrove yang ditulis oleh Akhmad Farid dan Teti Sugiarti.

Setelah itu, lanjut Eko, peserta melakukan praktik menanam mangrove di Ekowisata Mangrove Labuhan, Kecamatan Sepuluh, Bangkalan. Pada kegiatan tersebut, peserta diajarkan praktik menanam bibit mangrove, mulai dari pemilihan bibit hingga cara menanamnya.

Eko menambahkan, seluruh peserta yang terlibat dalam kegiatan ini mendapat suvenir kopi mangrove dari olahan biji mangrove.

Salah seorang mahasiswa Notredame University Australia Jack Gibellini mengaku sangat senang dengan agenda pengenalan dan proses penanaman mangrove.

“Pengenalan genus mangrove ini sangat berkesan bagi saya, karena saya baru tahu jika ada banyak jenis mangrove,” ucapnya, Sabtu (8/7/2023).

Selain itu, Jack juga merasa terkesan dengan lokasi penanaman mangrove di Ekowisata Mangrove Labuhan, Bangkalan.

“Lingkungan pantai pesisir dengan ekosistem mangrovenya asri dan sejuk. Suasananya berbeda dengan negara asal kami,” pungkasnya.(hel/faj)