Bangkalan, mediajatim.com — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangkalan melakukan audiensi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, Selasa (18/7/2023).
Koordinator Audiensi HMI Bangkalan Dwiki mengatakan, kinerja DLH dalam mengurusi sampah seolah tidak serius, bertahun-tahun mempersiapkan rencana dan menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah tetapi hasilnya tidak ada.
“Penolakan sejumlah masyarakat terhadap pembangunan TPA baru di Bangkalan beberapa waktu lalu sudah menjadi bukti kalau pengelolaan pemerintah daerah tidak efektif,” ungkapnya, Selasa (18/7/2023).
Pihaknya meminta DLH Bangkalan segera menentukan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau Tempat Pengolahan Sampah (TPS).
Selain itu, lanjut Dwiki, DLH Bangkalan juga harus menyediakan tong atau bak sampah di lokasi-lokasi yang dinilai ramai dan banyak sampah.
“Sosialisasi sadar lingkungan pada masyarakat juga masih kurang, utamanya para pedagang kaki lima,” tandasnya.
Kepala DLH Bangkalan Anang Yulianto mengatakan, audiensi yang dilakukan HMI Bangkalan itu merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Anang, persoalan sampah tidak bisa diselesaikan sekaligus, karena ada 100 ton sampah setiap hari di Bangkalan.
“100 ton ini bukan sampah sedikit, kami sudah berupaya menguranginya secara bertahap,” tuturnya, Selasa (18/7/2023).
Dengan adanya Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) dan Rumah Daur Ulang (RDU), kata Anang, sampah di Bangkalan sudah berkurang 30 persen.
Sementara untuk lokasi TPA, dan penyelesaian masalah sampah di bekas TPA Desa Buluh, Kecamatan Socah, lanjut Anang, kini masih tahap pendekatan kepada warga.
“Jadi yang kami lakukan hasilnya jelas, tapi memang tidak bisa selesai sekaligus, harus didukung banyak pihak,” pungkas mantan Kasatpol PP Bangkalan itu.(hel/faj)