Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Pemkab Sumenep Gelar Investment Summit di UNIBA Madura

Media Jatim
Investment Summit Sumenep
(Ahmad Daifi Al Farrozi/Media Jatim) Investment Summit 2023 di Kampus UNIBA Madura, Jumat (21/7/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP & Naker), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep menggelar Investment Summit di kampus UNIBA Madura, Jumat (21/7/2023).

Investment Summit yang digelar di Edhutorium Jaga Tembha UNIBA tersebut mengangkat tema “Food Security, Tourism & Renewable Energy”.

Kegiatan yang dikemas dengan workshop ini mempertemukan peserta program Wirausaha Merdeka (WMK) dengan para investor.

Dua pembicara di forum ini adalah Anggota III BPK RI Prof. Achsanul Qosasi dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.

Baca Juga:  Kacabdindik Jatim Wilayah Sumenep Tak Tahu-menahu Terkait Proyek Kantornya yang Mangkrak!

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Achsanul mengatakan, pengusaha memang harus dipertemukan dengan investor untuk meningkatkan perekonomian dan infrastruktur di Kabupaten Sumenep.

Banner Iklan Media Jatim

Sebab, lanjut Prof. Achsanul, pertemuan pengusaha dan investor ini akan menambah ruang investasi utamanya bidang ketahanan pangan, parawisata, dan energi terbarukan sebagaimana tema.

Investment Summit itu berbicara tentang puncak infrastruktur, puncak perekonomian suatu daerah, yang mana ini akhirnya akan menarik banyak investor untuk investasi,” terang Prof. Achsanul.

Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku masih membutuhkan investasi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Keris.

Baca Juga:  Sekretaris Dewan Pendidikan Ajak Masyarakat Madura Tak Ikut-ikutan Hak Angket

“Kita butuh investasi meskipun kesejahteraan kita dinilai cukup tinggi di Jawa Timur,” ungkapnya.

Ke depan, tutur Achmad Fauzi, diharapkan tidak hanya di sektor migas yang akan meningkat, tapi juga di sektor perdagangan untuk mendongkrak ketahanan pangan daerah.

“Harus ada pasar induk terkait untuk mendongkrak ketahanan pangan kita,” pungkasnya.(mj17/ky)