web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Pemkab Sumenep Gelar Investment Summit di UNIBA Madura

Media Jatim
Investment Summit Sumenep
(Ahmad Daifi Al Farrozi/Media Jatim) Investment Summit 2023 di Kampus UNIBA Madura, Jumat (21/7/2023).

Sumenep, mediajatim.com — Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP & Naker), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep menggelar Investment Summit di kampus UNIBA Madura, Jumat (21/7/2023).

Investment Summit yang digelar di Edhutorium Jaga Tembha UNIBA tersebut mengangkat tema “Food Security, Tourism & Renewable Energy”.

Kegiatan yang dikemas dengan workshop ini mempertemukan peserta program Wirausaha Merdeka (WMK) dengan para investor.

Dua pembicara di forum ini adalah Anggota III BPK RI Prof. Achsanul Qosasi dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo.

Baca Juga:  Taklukkan Barito 8-0, Presiden Madura United: Sudahi Euforia, Fokus Laga Berikutnya

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Achsanul mengatakan, pengusaha memang harus dipertemukan dengan investor untuk meningkatkan perekonomian dan infrastruktur di Kabupaten Sumenep.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
3_20250527_130018_0002
2_20250527_130018_0001
1_20250527_130018_0000

Sebab, lanjut Prof. Achsanul, pertemuan pengusaha dan investor ini akan menambah ruang investasi utamanya bidang ketahanan pangan, parawisata, dan energi terbarukan sebagaimana tema.

Investment Summit itu berbicara tentang puncak infrastruktur, puncak perekonomian suatu daerah, yang mana ini akhirnya akan menarik banyak investor untuk investasi,” terang Prof. Achsanul.

Baca Juga:  Lestarikan Peninggalan Leluhur, Pemkab Sumenep Gelar Pameran Museum, Keris, Akik, Bonsai dan Ukir

Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku masih membutuhkan investasi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Keris.

“Kita butuh investasi meskipun kesejahteraan kita dinilai cukup tinggi di Jawa Timur,” ungkapnya.

Ke depan, tutur Achmad Fauzi, diharapkan tidak hanya di sektor migas yang akan meningkat, tapi juga di sektor perdagangan untuk mendongkrak ketahanan pangan daerah.

“Harus ada pasar induk terkait untuk mendongkrak ketahanan pangan kita,” pungkasnya.(mj17/ky)