Pemkab Bangkalan Galang Dana ke Puluhan Pengusaha untuk Dua Acara yang Anggarannya Minim

Media Jatim
Pemkab
(Helmi Yahya/Media Jatim) Plt Bupati Bangkalan Mohni (tengah) saat mengobrol dengan perwakilan perusahaan pada Coffe Morning di Pendopo Agung, Bangkalan, Jumat (21/7/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menggelar acara Coffe Morning dengan puluhan pengusaha di Pendopo Agung setempat, Jumat (21/7/2023).

Kegiatan tersebut diadakan untuk mengajak para pengusaha agar bisa menyumbang dana pada dua acara Pemkab Bangkalan, yakni pemberangkatan tim musik dan tim tari Pemkab ke Jakarta, serta untuk kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di bulan Agustus mendatang.

Plt Bupati Bangkalan Mohni berharap para pengusaha bisa berpartisipasi dalam dua agenda Pemkab tersebut.

“Tim tari dan musik di Bangkalan diundang ke Jakarta, dan anggarannya dibebankan sepenuhnya ke daerah, sedangkan di kami belum dianggarkan,” ungkapnya, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga:  Gabungan Organisasi Wanita Sumenep Gelar Isbat Nikah, Bantu 25 Pasutri Dapat Kepastian Hukum

Selain itu, kata Mohni, anggaran untuk acara HUT Kemerdekaan RI Pemkab Bangkalan kini masih kurang. Karena untuk kegiatan tersebut, dana yang teranggarkan masih Rp200 juta. “Sementara kebutuhannya Rp500 juta,” tuturnya.

Lebih lanjut Mohni menerangkan bahwa sekitar 150 perusahaan yang diundang dalam Coffe Morning ini. Namun hanya puluhan perusahaan yang hadir, di antaranya pengusaha pabrik, perusahaan galangan kapal, swalayan, perbankan, toko bangunan, toko perhiasan dan seterusnya.

Perwakilan PT. Jawa Timur Es Tube Mashudi Wijaya mengatakan, kegiatan Coffe Morning sebenarnya bagus untuk menjalin kedekatan pengusaha dengan pemerintah daerah.

Baca Juga:  Tiga Sungai di Kecamatan Songgon Meluap Hebat

“Kegiatan ini bagus, cuma sayangnya hanya fokus untuk persiapan HUT Kemerdekaan RI di Bangkalan,” tuturnya, Jumat (21/7/2023).

Padahal, kata Mashudi, kegiatan ini bisa dimaksimalkan untuk bimbingan pada perusahaan. Sehingga bisnis-bisnis yang dijalankan oleh para pengusaha bisa langsung sesuai dengan keinginan pemerintah setempat.

“Kalau sifatnya meminta partisipasi, baiknya dilakukan secara door to door ke setiap perusahaan, karena kemampuan setiap perusahaan berbeda,” terangnya.(hel/faj)