Sumenep, mediajatim.com – DPRD Sumenep menilai Program Wirausaha Santri dari Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) setempat belum maksimal hingga saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumenep Juhari dalam pelaksanaan Rapat Paripurna terkait penyampaian hasil pembahasan Banggar dan Tim Anggaran (Timgar) atas Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2024, Kamis (10/8/2023) kemarin.
Juru Bicara Banggar DPRD Sumenep Juhari menyampaikan, Pemkab perlu segera memaksimalkan Program Wirausaha Santri.
“Ke depan, program tersebut harus lebih memberikan dampak yang baik bagi para pesertanya,” ungkapnya, Kamis (10/8/2023).
Juhari meminta Pemkab Sumenep untuk memastikan apa saja kegiatan dalam program tersebut.
Hal ini penting, kata Juhari, agar model-model pelatihan di Program Wirausaha Santri benar-benar terarah. “Yang terpenting output-nya juga harus jelas,” ujarnya.
Pihaknya berharap, program ini dapat melahirkan pengusaha muda di Kabupaten Sumenep yang berasal dari kalangan pesantren.
Pantauan mediajatim.com, pelaksanaan Rapat Paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid Ali Munir dan dihadiri oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.(fa/faj)