web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Direktur Jawara: Pengusaha Jangan Buat Video Petani Petik Tembakau Muda, H. Her: Agar Tidak Dicari-cari Kesalahannya!

Media Jatim
Petani Tembakau Madura
(Dok. Media Jatim) Dari kiri, Ketua P4TM H. Her dan Direktur PR Jawara Internasional Djaya Marsuto Alfianto.

Pamekasan, mediajatim.com — Direktur perusahaan rokok (PR) CV. Jawara Internasional Djaya Marsuto Alfianto meminta para pengusaha tembakau di Madura untuk tidak menggembar-gemborkan isu bahwa petani memanen tembakau muda.

Isu tersebut, kata Alfian, berpotensi menurunkan grade tembakau Madura itu sendiri. “Jangan membuat video bahwa petani Madura memanen tembakau yang masih muda,” ungkapnya, Kamis (24/8/2023).

Imbauan ini, lanjut Alfian, agar isu petani memanen tembakau muda tidak dijadikan acuan oleh pengusaha-pengusaha luar bahwa petani tembakau Madura memanen tembakau yang umurnya masih muda.

“Ada pengusaha Madura yang mengatakan, lebih 50 persen dipanen muda,” sambung Alfian. “Juga ada pengusaha yang mengatakan bahwa tembakau Madura banyak dipanen muda,” tambahnya.

Baca Juga:  Selain Penyuka Bola, Santoso Madura Juga Penulis Puisi, Ini Salah Satu Karya yang Dibacakan Laily Rahmawati!

Dia mengaku percaya bahwa petani tembakau Madura akan memanen sesuai waktunya sebagaimana kebiasaan petani pada umumnya sejak dulu.

“Harga tembakau sudah sangat bagus, jadi jangan sampai rusak harganya karena isu tembakau dipanen muda,” paparnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Selebihnya dia juga mengimbau agar petani tembakau Madura tidak bermain curang. “Juga imbauan kepada petani Madura jangan sampai melakukan kecurangan-kecurangan,” harapnya.

Berdasarkan penelusuran mediajatim.com, pengusaha yang mengatakan bahwa hampir 50 persen tembakau yang dibeli ialah hasil panen muda yakni Ketua P4TM H. Khairul Umam.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Bangkalan, Pemotor Wanita Terlindas Truk Kontainer 

Pernyataan tersebut berbentuk video berdurasi 1 menit 7 detik. “Saya nyortir pertama kali, hampir 50 persen dipanen muda tembakaunya,” kata H. Her dalam video yang beredar.

Pada saat diwawancarai awak media, Jumat (18/8/2023), H. Her mengatakan bahwa statement tersebut dimaksudkan agar petani menjaga kualitas tembakaunya dan tidak dicari-cari kesalahannya oleh pengusaha.

Tembakau yang masuk atau dibeli oleh P4TM, imbuh H. Her, masih akan dikirim ke pabrik-pabrik.

“Oleh sebab itu saya imbau agar tembakau tidak dipetik muda, petani juga harus menjaga kualitas agar tidak dicari kelirunya sama pabrik,” tegasnya.(*/ky)