Pemilik Wahana Bianglala Pasar Malam Pamekasan Akui Tiga Kali Putus Rantai

Media Jatim
Bianglala
(M. Arif/Media Jatim) Pemilik wahana bianglala di Pasar Sedangdang Siti Aminah (tengah) saat diwawancarai awak media di kantor Unit Kodim Pamekasan, Rabu (30/8/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Beredar video rantai wahana bianglala di Pasar Malam Sedangdang Pamekasan putus, Selasa (29/8/2023) malam.

Dandim 0826/Pamekasan Letkol Inf. Ubaydillah sebagai penanggung jawab pasar malam tersebut membenarkan atas kejadian itu. Namun pihaknya sudah memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Sebelum permainan itu dioperasikan, kami sebenarnya secara rutin mengecek peralatan wahana yang ada. Mulai dari baut hingga mesinnya kami cek semua. Tidak sendiri, kami juga melibatkan Polres Pamekasan dalam pengecekan,” ungkapnya, Rabu (30/8/2023).

Ubay mengatakan sudah berupaya memberikan kenyamanan kepada para pengunjung Pasar Malam Sedangdang dengan memastikan semua peralatan wahana aman dan tidak membahayakan.

Atas kejadian rantai bianglala yang putus kemarin, Ubay menuturkan sudah memberikan teguran keras kepada pemilik wahana.

“Jika pemilik tidak memperbaiki maka saya akan suruh pergi dari Pasar Malam Sedangdang. Karena ini menyangkut keselamatan pengunjung,” ujarnya.

Baca Juga:  Kemenkumham Kucurkan Dana Rp4,1 Miliar untuk Bantuan Hukum Masyarakat Miskin di Jatim

Tapi sebaliknya, kata Ubay, apabila pemilik bisa memperbaiki dan berjanji akan selalu mengecek secara detail peralatan yang akan dipakai, silahkan dioperasikan kembali.

Mengenai kompensasi kepada para pengunjung, lanjut Ubay, pihaknya harus menanyakan kepada pemilik wahana sebab hal ini baru pertama kali terjadi di Pasar Malam Sedangdang dan tidak ada unsur kesengajaan.

“Kami hanya memfasilitasi warga Pamekasan untuk membantu perekonomian mereka, dengan membuka Lapangan Sedangdang sebagai lahan pasar malam, tidak ada maksud lain,” terangnya.

Sementara itu, pemilik Wahana Taman Ria Fair Siti Aminah menjelaskan bahwa bianglala miliknya itu sudah tiga kali mengalami putus rantai namun tidak menelan korban.

“Kami sedang menunggu rantai baru untuk mengganti yang putus, dan juga mengganti peralatan yang dinilai harus diganti. Sehingga tidak terjadi hal demikian lagi,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (30/8/2023).

Baca Juga:  Memaknai Covid-19 Sebagai Suatu Anugerah

Aminah menuturkan, penggantian rantai bianglala itu memang dilakukan jika sudah rusak. “Tapi kami rutin mengecek dan mengontrol rantai dan mesinnya, kira-kira setiap tiga jam sebelum dioperasikan,” ucapnya.

Terkait kapan terakhir rantai diganti, lanjut Aminah, dirinya tidak mengetahui secara pasti. “Kalau sudah waktunya diganti pasti diganti,” imbuhnya.

Ditanya berapa berat yang bisa ditarik rantai, Aminah juga mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun biasanya, setiap keranjang bianglala itu mampu mengangkut penumpang dengan berat sekitar empat kuintal.

Aminah menambahkan bahwa pihaknya tidak memberikan kompensasi terhadap para pengunjung yang naik wahana bianglala yang mengalami putus rantai tersebut.

“Sebab tidak ada korban cedera dalam peristiwa tersebut dan tidak ada kesengajaan,” pungkasnya.(rif/faj)