Pamekasan, mediajatim.com — Dalam kurun waktu empat tahun, yakni dari 2019 sampai dengan 2023, RSUD Waru tercatat sudah melakukan banyak perubahan pelayanan.
Salah satu perubahan itu yakni menambah 10 dokter spesialis–dari yang sebelumnya hanya satu dokter.
Berdasarkan data yang dihimpun mediajatim.com, selain menambah dokter spesialis dalam kurun waktu tersebut, RSUD Waru juga menambah tenaga kesehatan dan nonkesehatan berstatus ASN dan PPPK kurang lebih 72 orang.
Direktur RSUD Waru Nanang Suyanto mengatakan, penambahan SDM yang begitu signifikan ini terjadi pada masa kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam 2018-2023.
“Pemkab juga telah memberikan beasiswa dokter spesialis untuk dokter berstatus PNS di RSUD Waru,” terang Nanang, Rabu (27/9/2023).
Sementara perbaikan dari sisi infrastruktur tercatat pesat pada 2018, 2020 dan 2022. Pada 2018, RSUD Waru mulai dipasangi pagar.
Pada 2020, pengaktifan instalasi gizi. Sementara pada 2022 ada program peremajaan alat kesehatan untuk bedah dengan laparoskopi dan di laboratorium sesuai standar.
Pada tahun 2022 juga ada program rebranding RSUD Waru, perbaikan lantai, kamar pasien dan transformasi digital.
Pada tahun 2022 pula dilakukan penyegaran manajemen. “Ini yang menjadi salah satu capaian yang menjadi poin bagaimana RSUD Waru Pamekasan berubah menjadi lebih baik,” imbuh Nanang.
Lalu, perubahan pelayanan lebih baik semakin tampak pada saat Pemkab Pamekasan meluncurkan program kesehatan gratis untuk semua yang dikenal Universal Health Coverage (UHC).
“UHC yang diluncurkan pada masa Pak Baddrut ini menjadi katalisator bagi RSUD Waru untuk berbenah dan berubah,” tutur Nanang.
“Contohnya saja dengan adanya UHC, RSUD Waru Pamekasan melakukan terobosan dengan menambah poli dan dokter spesialis serta hal lain yang berkaitan dengannya seperti penambahan dan peremajaan alat kesehatan dan digitalisasi,” sambungnya.
Saat ini, RSUD Waru tercatat sudah memiliki 10 dokter umum, 10 dokter spesialis, 17 bidan, dua dokter gigi, 10 analis, dua apoteker, tiga radiografer, tujuh asisten apoteker, tiga perekam medis, tiga bidang gizi dan empat analis lingkungan.
Kemudian, memiliki 44 tempat tidur rawat inap kelas III, 10 untuk kelas II, dua tempat isolasi dan empat ICU.
“Layanan unggulan RSUD Waru yakni spesialis bedah dan kamar operasi serta spesialis kandungan, dan pasien harian kita dari 30 sampai 50 orang,” jelas Nanang.
Lebih dari itu, Nanang mengatakan bahwa RSUD Waru masih jauh dari sempurna. Dia mengatakan, ke depan, rumah sakit ini harus mendapat prioritas dari sisi anggaran Pemkab Pamekasan.
“Dengan melihat tren dan proyeksi jangka menengah dan jangka panjang, maka RSUD Waru Pamekasan memerlukan sarana dan prasarana serta fasilitas kesehatan yang lebih dari saat ini. Hal tersebut dikarenakan kehadiran RSUD Waru Pamekasan sangat membantu terutama masyarakat di Pantura. Ada banyak sekali harapan jika ke depan RSUD Waru Pamekasan dapat menjadi pusat layanan kesehatan di wilayah pantura,” pungkas Nanang.(*/ky)