Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Tower XL di Pulau Giliraja Sumenep Sering Mati, Warga: Ganggu Kepentingan Orang Banyak!

Media Jatim
Tower XL Giliraja Sumenep
(Dok. Istockphoto) Ilustrasi tower sinyal XL Axiata.

Sumenep, mediajatim.com — Tower XL Axiata di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, kerap kali mati.

Banner Iklan Media Jatim

Kondisi sinyal yang seringkali mati ini dikeluhkan warga setempat, sebab, rata-rata penduduk pulau memakai kartu seluler XL Axiata.

Salah seorang warga Desa Banmaleng, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Ach. Faiki, mengatakan bahwa matinya tower XL bukan hanya sekali dua kali.

“Beberapa hari yang lalu saya menghubungi saudara di Desa Jate, di Pulau Giliraja juga, sulit sekali telepon saya masuk. Akhirnya setelah ditanyakan saat bertemu langsung, dia mengatakan bahwa tower XL mati,” ujarnya kepada mediajatim.com, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga:  Khofifah dan Gus Miftah Pilih Hadir ke Undangan H. Her daripada Buka bersama Prabowo

Pria yang akrab disapa Ayik itu menyebut bahwa 99 persen orang Giliraja adalah pengguna kartu XL.

“Nah, saat tower itu mati maka aktivitas komunikasi seluler pasti terganggu baik saat nelepon manual atau saat menggunakan paket data kartu XL,” imbuhnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Ayik berharap pihak XL mendengar keluhan masyarakat terkait tower yang sering sekali mati ini.

“Karena ini menyangkut kepentingan publik yang sangat primer, apalagi kita sudah masuk era digital,” sambungnya.

Sementara pemegang kunci area tower XL Desa Jate, Pulau Giliraja, David Fargianto mengatakan bahwa matinya tower XL karena beberapa kendala, yakni keterlambatan pengiriman solar dan kerusakan mesin pembangkit.

Baca Juga:  Bersama 10 Parpol, Fauzi-Imam Daftar ke KPU Sumenep

“Ini lumrah dan manusiawi. Saya sebenarnya juga tidak paham, saya hanya memegang kunci, sekadar bantu-bantu,” ujarnya, Rabu (4/10/2023).

Namun yang jelas, lanjut David, matinya tower XL ini bukanlah kesengajaan.

“Nanti malam atau besok pagi tower ini kemungkinan akan mati lagi. Persediaan solar sudah sangat menipis, sementara pengiriman belum jelas kapan waktunya. Kalaupun nanti ada, ini masih nunggu pendamping dari perusahaan untuk mengisi solar,” pungkasnya.(mj21/ky)