Pengembangan Sapi Madura Bibit Simultan Pamekasan Diganjar Terinovatif II pada Inotek Award Jawa Timur 2023

Media Jatim
Inovasi sang sultan Pamekasan
(Dok. Media Jatim) Petugas DKPP Pamekasan melakukan pengukuran lingkar dada Sapi Madura.

Pamekasan, mediajatim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab Pamekasan) menerima dua penghargaan sekaligus pada Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) Provinsi Jawa Timur Tahun 2023, Senin (9/10/2023).

Penghargaan pertama, Badan Perencanaan Pembanguan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) diganjar Terinovatif IV kategori Kepala Perangkat Daerah Inovatif.

Kedua, strategi Pemkab Pamekasan dalam memgembangkan sapi Madura dengan bibit secara simultan diganjar Terinovatif II kategori Inovasi Daerah.

Terkait penghargaan yang kedua, Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini menerangkan bahwa Inovasi Strategi Pengembangan Sapi Madura Bibit secara Simultan (Sang Sultan) sudah berjalan sejak 2019.

“Ide utamanya ialah karena Pamekasan ditetapkan sebagai wilayah sumber bibit sapi Madura,” terang Indah, Senin (9/10/2023).

Penetapan tersebut langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 150/Kpts/PK.020/2/2017.

“Atas penetapan itu Pamekasan juga tercatat telah mendukung swasembada daging nasional dan memenuhi ketersediaan sapi Madura bibit unggul
nasional,” imbuhnya.

Indah memaparkan, populasi sapi potong di Kabupaten Pamekasan sekitar 195.898 ekor. Lalu, 35.000 ekor adalah sapi betina produktif di wilayah sumber bibit sapi Madura di Pamekasan yaitu di Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar, dan Waru.

Baca Juga:  Bappeda Bangkalan Target Pembangunan IISP Selesai 2024

“Namun produktivitasnya rendah dengan jarak beranak cukup panjang, pelayanan belum terintegrasi, sistem pembibitan belum tertata baik termasuk pola penjaringan sapi bibit unggul,” papar Indah.

Lalu, digagaslah Inovasi Sang Sultan. Tujuan Inovasi Sang Sultan ialah untuk meningkatkan populasi, mengoptimalkan produktivitas ternak, meningkatkan kualitas genetik sapi Madura, serta menjaring sapi betina produktif agar kawin serentak dan bunting serentak.

“Jadi, target Inovasi Sang Sultan, yaitu memperbaiki sistem pembibitan dan mengoptimalkan pelayanan agar sapi betina mampu melahirkan anak setiap tahun, dan kesejahteraan peternak meningkat,” bebernya.

DKPP, imbuh Indah, dengan segala upaya telah memudahkan pelaksanaan dari hulu ke hilir pelayanan perkawinan sapi hingga penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) untuk sapi-sapi Madura di Pamekasan.

Adapun pelaksanaan kegiatan Inovasi Sang Sultan ialah sebagai berikut:

  • Pelayanan inseminasi buatan pada sapi sehingga sapi dapat beranak setiap tahun.
  • Pelayanan pemeriksaan kebuntingan massal dengan cara mengumpulkan ternak dalam satu wilayah yang sama.
  • Pelayanan pengukuran ternak atau uji performa secara kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran tinggi gumba, panjang badan, lingkar dada, penilaian warna tubuh, bentuk tanduk, warna sekitar mata, warna ekor, warna kaki, gelambir, bentuk tanduk dan arah telinga.
  • Kemudian ada seleksi ternak sebagai media penjaringan ternak agar dapat mengkualifikasikan sesuai dengan kelasnya (grade 1, grade 2, dan grade 3).
  • Penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) pada ternak yang sesuai Standar Nasional Indonesia sapi Madura serta standar daerah sesuai kearifan lokal.
Baca Juga:  Tindak Lanjuti Instruksi Pemkab, PLN Akan Putus Listrik dengan Tarif R yang Dipakai PKL di Arek Lancor

“Intinya inovasi Sang Sultan ini memperbaiki sistem pembibitan, menjaring sapi betina produktif agar dapat kawin serentak dan bunting serentak,” papar Indah.

Atas penghargaan tersebut, Pj Bupati Pamekasan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan memberikan support atas inovasi daerah Kota Gerbang Salam.

“Ini buah dari hasil kerja keras semua elemen, masyarakat dan pemerintah,” tukasnya.(*/ky)