Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

DPRD Bangkalan Evaluasi Model Edukasi dan Koordinasi RSUD Syamrabu Tangani Ibu dan Bayi

Media Jatim
Rsud bangkalan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Warga antre di RSUD Syamrabu Bangkalan, Jumat (13/10/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Kasus kematian ibu dan bayi setelah melahirkan di Kabupaten Bangkalan menjadi sorotan anggota DPRD setempat.

Banner Iklan Media Jatim

DPRD menilai, kematian ibu dan bayi pascamelahirkan dipicu oleh kurangnya edukasi dan koordinasi antara bidan, Puskesmas dan RSUD Syamrabu.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Ahmad Hariyanto membeberkan bahwa beberapa waktu lalu dia mendapat laporan tentang ibu yang meninggal pascamelahirkan di Puskesmas.

Penanganan terhadap ibu yang melahirkan dan pascamelahirkan, kata Anto, seharusnya ditangani tenaga medis yang berbeda.

Ironisnya, calon ibu, kata Anto, justru tidak mengetahui bahwa di RSUD ada yang bisa menangani secara khusus ibu nifas atau pascamelahirkan.

Baca Juga:  Hendak ke Acara Timang Bayi, Sebuah Pikap Terguling di Pamekasan: 4 Orang Gegar Otak!

“Ketika saya cek ternyata mereka tidak tahu, ini kan ada yang tidak nyambung antara RSUD, Puskesmas, dan Bidan,” ungkapnya, Jumat (13/10/2023).

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Seharusnya, kata Anto, RSUD Syamrabu memberikan edukasi dan melakukan koordinasi dengan Puskesmas dan bidan sehingga jika ada masalah pada ibu atau bayi pascamelahirkan bisa segera mendapat rujukan dan penanganan.

“Saya minta ini diperhatikan dan benar-benar dievaluasi, sebab tidak menutup kemungkinan di desa atau kecamatan lain ada kasus yang sama,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Baddrut Tamam Dorong Anak Muda Menjadi Generasi Cepat, Inovatif dan Kolaboratif

Menanggapi itu, Kepala Ruangan Camelia atau Ibu Nifas RSUD Syamrabu Bangkalan Emi Nuryawati mengaku tidak mengetahui terkait adanya ibu atau bayi meninggal pascamelahirkan sebab penanganan banyak dilakukan oleh Puskesmas atau bidan.

“Kami tidak tahu yang di wilayah, tetapi setahu kami itu tanggung jawab yang menangani persalinan,” jelasnya, Jumat (13/10/2023).

Namun Emi meminta para bidan dan Puskesmas untuk segera merujuk pasien ke RSUD Syamrabu jika dibutuhkan penanganan lebih lanjut terhadap ibu atau bayi pascamelahirkan.

“Selama kami bisa terhubung maka kami akan tangani sesegera mungkin,” pungkasnya.(hel/ky)