Pamekasan, mediajatim.com – RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan menjadi salah satu rumah sakit di Madura yang bisa memproduksi oksigen sendiri.
Dan menjadi rumah sakit pertama dan satu-satunya di Madura yang memproduksi oksigen sejak 2016, dan sejak itu pula, RSUD Smart tidak lagi bergantung kepada suplai oksigen dari luar.
Fasilitas instalasi generator oksigen ini pun menunjang peningkatan layanan bagi pasien yang membutuhkan oksigen di RSUD Smart.
Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Smart Pamekasan R. Moh. Ramdhian Purwanto menerangkan bahwa nilai investasi untuk generator oksigen adalah Rp6 miliar.
“Pada 2016 kami instal generator oksigen pertama, dan pada zaman itu nilai investasinya Rp6 miliar, sekaligus instalasi ke ruangan-ruangan yang ada di rumah sakit. Pada saat itu cukup membantu untuk menyuplai kebutuhan oksigen pasien,” jelasnya kepada mediajatim.com, Jumat (20/10/2023).
Karena RSUD Smart menjadi rumah sakit rujukan di Madura maka jumlah pasiennya pun cukup banyak. Bahkan, meningkat dari waktu ke waktu.
Seiring meningkatnya jumlah pasien dan tipe rumah sakit–saat ini tipe B Pendidikan–maka pada pertengahan 2019 RSUD Smart kembali melakukan pengadaan generator oksigen untuk yang kedua dengan nilai investasi Rp2 miliar.
“Nilai yang tidak seberapa sebenarnya dengan hasil produksi oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh pasien di rumah sakit. Sampai saat ini persentase penggunaan oksigen yang dihasilkan hampir 90 persen dari kemampuan kapasitas produksi,” bebernya.
Dua generator oksigen yang dimiliki RSUD Smart Pamekasan memiliki kemampuan produksi oksigen murni hingga 500 liter per menit.
“RSUD sedang mengkaji ulang untuk menambah jumlah generator. Tapi kemungkinan ada penambahan kebutuhan oksigen misal ada kasus penyakit pernapasan pada kondisi atau musim tertentu sehingga kita bisa lebih siap jika ada peningkatan kebutuhan,” terangnya.
Pria yang akrab disapa Dhony itu juga menuturkan, bahwa pada saat ada wabah Covid-19, RSUD Smart Pamekasan merasa beruntung karena sudah memiliki generator oksigen sendiri.
“Kami menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit lain yang membutuhkan atau kesulitan oksigen. Saat itu kami sampai mendirikan tenda di 2021, karena rumah sakit lain tahu kalau kami punya generator oksigen,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, imbuh Dhony, selain bisa mengaver kebutuhan oksigen pasien, RSUD Smart juga bisa membantu suplai oksigen rumah sakit lain yang membutuhkan.
Ditanya apakah ada rencana untuk menyuplai oksigen ke luar RSUD Smart Pamekasan? Dhony menjawab perlu ada izin tambahan.
“Pengadaan generator oksigen ini tidak perlu izin dari instansi manapun, ini murni otonomi rumah sakit. Hanya saja setiap tahun perlu adanya pemeliharaan dan kalibrasi dengan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) sebagai lembaga yang menjaga keamanan fasilitas kesehatan. Untuk suplai ke luar rumah sakit perlu adanya izin tambahan, namun untuk saat ini masih belum,” paparnya.
Dengan adanya dua generator oksigen ini, lanjut Dhony, RSUD Smart Pamekasan mampu menghemat anggaran hingga 20 persen setiap tahunnya.
“Sebenarnya nilai investasinya memang besar di awal. Namun ketika mampu memberikan support untuk 242 bed, dibandingkan pada saat masih suplai oksigen dari luar, maka hampir 20 persen kita bisa berhemat. Misal ada penambahan ruangan tinggal kita tambah alurnya dan set generatornya,” tuturnya.
Secara teknis, generator ini menyerap udara bebas dari luar kemudian disaring ke dalam wadah besar berkapasitas 2.000 liter berbentuk tabung.
Selanjutnya dilakukan pemurnian gas oksigen oleh komponen lainnya untuk memperoleh oksigen murni yang siap digunakan pasien.
Lalu, oksigen murni ini disalurkan melalui pipa-pipa yang tertanam dalam dinding ke tiap-tiap bed yang ada di rumah sakit.(mj15/ky)