Sampang, mediajatim.com — Puluhan siswa-siswi SDN Gulbung 4, Kecamatan Pangarengan, terpaksa belajar di halaman sekolah sejak 2019.
Keadaan ini terjadi karena gedung sekolah sudah rusak. Rencana renovasi gedung tidak kunjung terealisasi karena tanah sekolah berstatus sengketa hingga saat ini.
Kepala SDN Gulbung 4 Akhmad Muhtadin menjelaskan, pihak ahli waris tanah melarang merenovasi gedung sekolah ini.
Muhtadin menjelaskan bahwa tanah sekolah ini pemiliknya H. Kahar, sedangkan ahli warisnya saat ini, yaitu Musyarrofah dan Wamah.
“Tanah mereka ini sejatinya sudah ditukar guling dengan Tanah Kas Desa (TKD) pada 1975 dulu,” ungkapnya, Rabu (25/10/2023).
Namun, kata Muhtadin, para ahli waris tidak mengakui lantara TKD yang dijadikan tukar guling tidak bisa disertifikat.
“Pemkab sebenarnya sudah menawarkan penerbitan sertifikat tanah untuk lahan SDN dan TKD ke pertanahan pada 2016, namun ahli waris malah minta tambahan tanah,” terangnya.
Selain itu, ujar Muhtadin, Pemkab juga pernah sekalian mau membeli lahan sekolah tersebut. Awalnya harga yang disepakati Rp600 juta, namun ahli waris tiba-tiba menaikkan harga menjadi Rp1 miliar.
“Padahal itu sudah ada surat kesepakatan harganya namun masih mau menaikkan harga, sehingga Pemkab juga tidak menyetujui kemauan ahli waris,” terangnya.
Muhtadin mengaku akan terus berusaha mencari titik temu untuk mengatasi sengketa tanah sekolah tersebut.
“Terpaksa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan di luar ruangan sebab kondisi bangunan sudah membahayakan, semoga masih ada jalan terbaik sebab mau di-regrouping pun, jaraknya cukup jauh ke SDN terdekat,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Abdul Rahman menjelaskan sudah berupaya mencari berbagai solusi atas masalah SDN Gulbung 4 tersebut.
“Kami sudah mengusulkan untuk renovasi bangunan SDN tersebut, namun terkendala, sebab lahannya berstatus sengketa,” ungkapnya, Rabu (25/10/2023).
Rahman akan berupaya untuk mempertemukan semua pihak terkait agar persoalan ini bisa lekas selesai.
“Kami kasihan dengan puluhan siswa yang terpaksa belajar di halaman sekolah, makanya kami menyarankan kepasa pihak sekolah untuk terus melakukan mediasi dengan kedua belah pihak,” pungkasnya. (rif/faj)