Pamekasan, mediajatim.com — RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan mengadakan Talkshow Interaktif tentang Leukemia pada Anak di ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) setempat, Kamis (15/2/2024).
Talkshow Interaktif ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Anak se-Dunia yang memang jatuh pada Kamis (15/2/2024) kemarin.
Hadir sebagai pemateri dalam Talkshow ini, Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra.
Dalam kegiatan ini, pria yang akrab disapa dr. Novel itu membahas penyebab, gejala dan pengobatan leukemia (kanker darah).
Menurutnya, kanker yang sering menimpa anak-anak memang kanker darah. “Secara spesifik faktor utamanya belum diketahui,” ungkapnya, Kamis (16/2/2024).
Tapi beberapa faktor yang bisa jadi pemicu, kata dr. Novel, yakni kelainan genetik, seperti anak dengan down syndrome, orang tuanya punya riwayat kanker, terpapar senyawa kimia, atau asap rokok.
Beberapa faktor pemicu ini, kata dr. Novel, akan menyebabkan kelainan pada sel darah putih atau leukosit yang bisa mempengaruhi fungsinya dalam tubuh anak.
“Ciri-ciri leukosit pada penderita leukemia yaitu pertumbuhannya tidak normal, jumlahnya melebihi batas maksimal, morfologi atau bentuknya tidak seperti leukosit pada umumnya,” tuturnya
Lebih lanjut dr. Novel menjelaskan bahwa tidak ada gejala spesifik bagi penderita jenis kanker ini.
“Hanya saja, penderita leukemia rentan terkena penyakit. Bisa jadi indikasi awal adalah demam berkepanjangan, misal lebih dari dua minggu. Namun untuk memastikannya, harus cek lab apakah ada infeksi dan semacamnya,” paparnya.
Kemudian gejala lainnya, lanjut dr. Novel, muncul bintik-bintik kemerahan pada kulit, sering mimisan atau gusi berdarah, lebam, telapak tangan pucat, benjolan di leher, ketiak, dan selangkangan.
“Kalau sudah ada gejala seperti itu, dokter akan mengarahkan untuk cek lab terkait jumlah sel darah. Jika benar leukemia, jumlah leukositnya di atas batas normal. Tapi untuk pastinya akan dilakukan aspirasi sumsum tulang belakang,” terangnya.
Namun, tambah dr. Novel, jangan khawatir, karena penyakit ini bisa disembuhkan. “Salah satunya, dengan kemoterapi yang bisa dilakukan di rumah sakit pusat provinsi,” tuturnya.
Setiap rumah sakit pusat, ujar dr. Novel, punya protokol pengobatannya masing-masing. “Waktu kemoterapinya rata-rata 100 minggu, namun yang perlu dikuatkan adalah pihak keluarga karena waktu kemoterapinya lama,” pungkasnya.(fit/faj)