Puluhan Saksi Parpol di Pamekasan Geruduk Kantor PPK Tlanakan, Tuntut 15 TPS Hitung Ulang Suara

Media Jatim
PPS
(M. Arif/Media Jatim) Korlap Aksi Musfiqul Khoir saat menyampaikan keresahannya soal dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Kantor PPK Tlanakan, Senin (19/2/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – Puluhan Saksi Parpol dan beberapa aktivis yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi (GMPD) menggeruduk Kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tlanakan, Pamekasan, Senin (19/2/2024).

IMG-20250610-WA0026
IMG-20250610-WA0028
IMG-20250608-WA0056
IMG-20250610-WA0027
IMG-20250610-WA0029

Demonstrasi ini digelar, lantaran banyaknya temuan dugaan pelanggaran Pemilu di beberapa TPS di Kecamatan Tlanakan pada pencoblosan, Rabu (14/2/2024) kemarin.

IMG-20250609-WA0045

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Musfiqul Khoir menjelaskan, hasil Pemilu legislatif tingkat provinsi dan pusat banyak yang tidak dihitung di beberapa TPS di Kecamatan Tlanakan.

“Saat waktunya penghitungan, saksi malah disuruh pulang dan beristirahat di rumah masing-masing,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (19/2/2024).

Baca Juga:  Siap Bersaing di Liga 3, Persepam Pamekasan Latihan Rutin Setiap Hari

Namun anehnya, kata Musfiq, meski tidak ada penghitungan suara bersama saksi-saksi Parpol, hasil pencoblosan tiba-tiba sudah ada angka rekapnya.

“Kami juga menilai Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) banyak yang amburadul dalam penghitungan suara,” terangnya.

Hal itu terlihat, kata Musfiq, saat ada perbedaan data pada C1-Plano dengan C1 Hasil, sehingga menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. “Ada di TPS 5 Desa Bukek, salah satu partai mendapatkan 40 suara, namun C Hasil malah 10, lucu kalau karena salah tulis,” ucapnya.

Karena itulah, Alumni IAIN Madura tersebut menuntut penyelenggara, dari tingkat PPK hingga KPPS, agar bertanggung jawab atas hilangnya suara Caleg dari berbagai partai politik tersebut, sekaligus meminta surat suara dihitung ulang sebab pasti akan berbeda.

Baca Juga:  Sanggar Binaan Santoso Madura Tampilkan Tari Saman di Penutupan MTQ Pamekasan

“Ada 15 TPS yang terindikasi melakukan kecurangan, baik di tingkat DPRD kabupaten, DPRD Jatim, DPR RI maupun DPD RI. Para saksi juga sudah memegang bukti,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PPK Tlanakan Sutan Taqdir Alisahbana menerangkan, perbedaan data C Hasil dan C Hasil Salinan di TPS 5 Desa Bukek itu disebabkan kesalahan menulis oleh petugas.

“Kami sudah klarifikasi soal ini ke petugas TPS 5, ternyata disebabkan kesalahan penulisan di C Hasil. Artinya, penulisan perolehan suara itu dicantumkan di Caleg dan partai sehingga melebihi DPT,” ungkapnya, Senin (19/2/2024).

Terkait tuntutan peserta aksi, kata Sutan, pihaknya akan melaksanakan forum rapat pleno rekapitulasi tingkat kecamatan terlebih dahulu. “Nanti tergantung rekomendasi Bawaslu, hitung ulang atau tidak,” pungkasnya.(rif/faj)