60 Hektare Sawah Padi di Sumenep Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

Media Jatim
Sawah
(Dok. Media Jatim) Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep memantau sungai di Kecamatan Lenteng sebelum meluap hingga merendam puluhan hektare sawah padi, Kamis (14/3/2024) lalu.

Sumenep, mediajatim.com — 60 hektare sawah padi di Kecamatan Lenteng dan Desa Patean, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep terendam banjir sejak Kamis (14/3/2024) malam hingga hari ini, Senin (18/4/2024).

Akibat bencana banjir ini, para petani padi di daerah terdampak terancam mengalami gagal panen.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, beberapa hari terakhir intensitas hujan memang cukup tinggi sehingga beberapa titik sungai meluap ke sawah petani.

“Jika tanaman padi memang mengalami kerusakan usai terendam banjir, maka bisa mengusulkan ganti rugi ke pihak asuransi tani PT. Jasindo,” ungkapnya, Senin (18/3/2024).

Baca Juga:  Diciduk saat Ingin Perpanjang Visa, Imigrasi Pamekasan Deportasi 2 WNA Asal Malaysia

Usulan tersebut, kata pria yang akrab disapa Inung itu, harus berdasarkan data luas lahan yang terendam banjir. “Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) harus melakukan pendataan terlebih dahulu,” jelasnya.

Untuk bantuan, terang Rasyid, DKPP Sumenep sudah mengusulkan ke Pemprov Jatim supaya para petani yang gagal panen akibat banjir mendapatkan benih.

Sementara itu, salah seorang petani asal Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, Achmad berharap, para petani yang sawahnya terendam banjir bisa mendapat ganti rugi, pasalnya terancam gagal panen.

“Semoga ada ganti rugi dari pemerintah, supaya kerugian kami tidak terlalu parah,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (18/3/2024).

Baca Juga:  Bawaslu Sumenep Panggil PPK Guluk-Guluk Terkait Dugaan Pengurangan Suara Caleg DPRD Jatim

Selain itu, Achmad juga berharap pemerintah bisa segera mengatasi sungai yang sering meluap saat hujan deras. “Harus dicarikan cara agar banjir ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.(rif/faj)