Pamekasan, mediajatim.com — Polres Pamekasan akan meminta keterangan 40 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) secara maraton mulai Kamis (18/4/2024) besok.
40 anggota KPPS ini akan dimintai keterangan dalam kasus dugaan pemotongan anggaran TPS Pemilu 2024 Kabupaten Pamekasan.
Salah seorang anggota KPPS di Kecamatan Pakong yang enggan disebut identitasnya mengaku siap memberikan keterangan perihal dugaan pemotongan dana operasional TPS Pemilu 2024 tersebut.
“Kami akan memberikan keterangan sesuai dengan apa yang diketahui, berikut bukti-buktinya,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Rabu (17/4/2024).
Dia mengaku akan datang untuk memenuhi panggilan penyidik agar tindak pemotongan anggaran ini tidak dianggap isu belaka dan mengada-ada.
“Tentunya, kami tidak hendak menyudutkan siapa pun dalam persoalan ini, namun sudah sepatutnya kami memberikan keterangan sesuai dengan realita,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, bahwa tidak akan ada keterangan yang ditutupi saat memberikan klarifikasi kepada penyidik.
“Saya kerja hanya satu hari, masak iya akan berbohong soal itu, apalagi memang faktanya ada,” tegasnya.
Dia juga mengaku akan memberikan perincian terkait awal dana operasional TPS yang diterima dan untuk apa saja anggaran tersebut digunakan.
Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Pamekasan Fathor Rachman mengaku belum bisa berkomentar soal kasus tersebut.
“Langsung ke Ketua KPU saja, sebab yang dipanggil dia, dan yang tahu kelanjutannya,” tutur dia saat dihubungi mediajatim.com, Selasa (16/4/2024).
Sedangkan Ketua KPU Pamekasan Mohammad Halili juga enggan berkomentar terkait pemanggilan 40 KPPS tersebut.
“Silakan ke bagian SDM Fathor Rachman agar lebih luwes,” katanya, Rabu (17/4/2024).
Halili juga menyebut bahwa saat ini dirinya masih berada di Surabaya. “Silakan ke bagian SDM saja,” pungkasnya.(rif/ky)