2 Tahun Wisata Boekit Tinggi Sumenep Terbengkalai, Pengelola Cari Investor untuk Bangkit

Media Jatim
Wisata Sumenep
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Potret wisata Boekit Tinggi di Dusun Billa Tompok, Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Kamis (16/5/2024)

Sumenep, mediajatim.com — Destinasi Wisata Boekit Tinggi Sumenep sempat menjadi rujukan para wisatawan pada 2018-2019. Namun, kini, kondisinya memprihatinkan.

Wisata ini terbengkalai sejak dua tahun terakhir karena terseok-seok akibat wabah Covid-19 dan perlahan ditinggal pemiliknya merantau.

mediajatim.com mengunjungi tempat rekreasi yang ada di Dusun Billa Tompok, Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, pada Kamis (16/5/2024).

Sampai di lokasi, tidak ada fasilitas yang terawat selain semak belukar yang begitu mencolok di mata. Bahkan, sejumlah gazebo, atapnya hancur seperti menyerah pada usia.

Pengelola tempat wisata Boekit Tinggi Junaidi tidak ada di lokasi. Dia berada di Ibu Kota. mediajatim.com terhubung dengannya melalui pesan elektronik.

Melalui saluran WhatsApp Junaidi menceritakan bahwa nasib destinasi ini perlahan redup saat pandemi Covid-19 dan pengelola merantau ke Bali dan Jakarta.

“Sejak saat itu pemasukannya sangat kecil. Sehingga sulit untuk merawat dan mengembangkan fasilitas dan wahana yang ada. Jadi, akhirnya semua terbengkalai. Dan untuk bangkit lagi harus mulai dari nol,” cerita Junaidi melalui saluran WhatsApp, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga:  Naik dari Tahun Sebelumnya, Harga Tembakau 2023 di Pamekasan Tembus Rp75 Ribu Per Kilogram

Setelah Idulfitri 2024 kemarin, Junaidi mengatakan telah mempekerjakan sejumlah orang untuk membersihkan fasilitas dan wahana yang ada.

Dia berencana untuk mengaktifkan kembali destinasi wisata ini dengan cara mengumpulkan dana pribadi terlebih dahulu dan mencari investor.

“Terakhir kali kita buka pada 2022, dan kita akan himpun dana pribadi sambil mencari investor untuk bangkit kembali,” bebernya.

Terpisah, Kepala Desa Daramista Dodi Arista mengaku prihatin atas kondisi Boekit Tinggi saat ini. Dia mengatakan tidak bisa berbuat banyak karena wisata tersebut milik perorangan.

Meski demikian, jika akan diaktifkan dan dikembangkan, Dodi mengaku akan men-support dengan perbaikan dan perlengkapan fasilitas umum seperti jalan raya dan penerangan.

Baca Juga:  Ungkap Kejanggalan Pembunuhan NS, Aktivis Desak Polisi Usut Tuntas KDRT Maut di Sumenep

“Tapi bertahap, karena kami tidak hanya mengurusi satu kampung. Harus ada pemerataan,” terangnya, Kamis (16/5/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Mohammad Iksan menyayangkan terbengkalainya Boekit Tinggi.

Selain karena wabah Covid-19, dia menduga ada yang bermasalah dalam tata kelolanya. Iksan mengatakan, bawa pada Februari 2024 lalu, pihaknya telah mengumpulkan para pelaku usaha wisata perorangan.

“Akan tetapi tidak seorang pun perwakilan dari Boekit Tinggi yang hadir. Seandainya pengelolanya hadir, pasti sudah punya informasi tentang pengelolaan dan pengembangan destinasi wisata,” jelasnya, Kamis (16/5/2024).

Iksan berkomitmen akan terus mengimbau, mendorong dan mendukung semua pemilik destinasi wisata, terutama Boekit Tinggi, untuk bangkit kembali dan berkembang.

“Supaya wisatanya aktif lagi dan masyarakat setempat merasakan dampak positifnya,” pungkasnya.(mj2/ky)