Pamekasan, mediajatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan mengirimkan surat permintaan data wilayah rawan kekeringan kepada semua kecamatan, Senin (20/5/2024).
Pendataan ulang ini dilakukan, untuk memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem serta tindakan yang harus dilakukan oleh BPBD.
Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi menerangkan, tindakan pertama yang saat ini tengah dilakukan menghadapi musim kemarau, yakni dengan mendeteksi wilayah rawan kekeringan.
“Data itu akan menjadi acuan kami dalam pengajuan bantuan ke Pemprov, agar bisa membantu masyarakat yang tertimpa kekeringan,” ungkapnya, Senin (20/5/2024).
Kata Dhofir, berdasarkan data 2023 lalu, ada 321 dusun dan 77 desa yang tersebar di 11 kecamatan dengan status kering kritis.
“Tahun lalu, kami bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat dalam pendistribusian air bersih kepada warga terdampak,” ucapnya.
Untuk tahun ini, tutur Dhofir, pendistribusian air juga akan dilakukan secara bergilir sebagaimana jadwal tahun lalu, namun yang diprioritaskan wilayah kering kritis.
“Jadi kalau kering kritis itu, kondisi warga tidak menemukan air dalam jarak tempuh tiga kilometer. Keadaan itu terjadi di sejumlah dusun tahun lalu, makanya menjadi prioritas kami,” jelasnya.
Memasuki musim kemarau, pihaknya berharap kepada masyarakat agar bijak menggunakan air serta tidak membakar sampah atau benda lainnya sembarangan sebab berpotensi kebakaran.
Diketahui, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, perkiraan musim kemarau di Pamekasan dimulai bulan ini dan puncaknya pada Agustus 2024 nanti.(rif/faj)