Kepsek di Bangkalan Mengaku Jadi Korban Percobaan Pemerasan Oknum yang Mengaku Wartawan!

Media Jatim
Disdik Bangkalan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan Muhammad Yakub menunjukkan surat permohonan izin study tour sekolah dan surat tanda Uji KIR kendaraan di kantornya, Senin (27/5/2024).

Bangkalan, mediajatim.com — Salah seorang kepala sekolah (Kepsek) di Kabupaten Bangkalan mengaku menjadi korban percobaan pemerasan oleh oknum yang mengaku wartawan.

Modusnya yakni oknum yang mengaku wartawan ini mengirimkan video rombongan study tour SMP yang mengalami kecelakaan kepada kepsek dan guru-guru.

Oknum yang mengaku wartawan ini diduga menarget sekolah yang telah mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Bangkalan untuk study tour.

Salah seorang Kepsek di Kecamatan Bangkalan berinisial H menjelaskan, bahwa pihaknya sering dikirimi video kecelakaan study tour oleh oknum tersebut.

“Lalu oknum ini mengancam akan menulis berita jika sekolah saya kecelakaan saat study tour, jika saya tidak memberikan sejumlah uang,” bebernya, Senin (27/5/2024).

Baca Juga:  Bawa Sabu Senilai Rp1 Miliar, Polisi Ringkus Kurir Narkoba Malaysia-Madura di Akses Suramadu Bangkalan

Kata H, uang yang diminta oknum ini bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta. Oknum yang mengaku wartawan tersebut juga menunjukkan ID Card saat datang ke sekolah.

“Selain ke saya, mereka juga menghubungi guru-guru, padahal kegiatan study tour kami sudah mendapatkan izin dari Dispendik,” tuturnya.

Menanggapi itu, Kadispendik Bangkalan Muhammad Yakub menerangkan bahwa sejumlah sekolah yang akan study tour sudah melampirkan bukti uji KIR kendaraan dan izin orang tua dalam permohonannya.

Study tour ini kan boleh, asal tidak memberatkan orang tua, dan kendaraan yang digunakan aman dengan melampirkan uji KIR,” terangnya.

Baca Juga:  KPU Tetapkan Dua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang 2024

Jika kemudian ada oknum mengaku wartawan, lanjut Yakub, meminta sejumlah uang ke sekolah dengan modus akan memviralkan kegiatan study tour, maka sekolah harus segera melapor ke pihaknya.

“Kami belum mendapatkan laporan jika ada dugaan (percobaan, red) pemerasan seperti itu, nanti akan coba kami telusuri, dan akan kami minta untuk dilaporkan,” pungkasnya.(*/ky)