Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Keluar Masuk Hewan Kurban di Bangkalan Wajib Vaksin, Disnak: Jika Tak Patuh Akan Dikembalikan!

Media Jatim
Hewan Kurban
(Helmi Yahya/Media Jatim) Petugas Dinas Peternakan Bangkalan saat memberikan tanda eartag pada sapi kurban yang sudah divaksin dan akan dikirim ke luar daerah, Selasa (4/6/2024).

Bangkalan, mediajatim.com — Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 H/2024 M, Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan mulai memperketat aturan keluar masuknya hewan kurban di kabupaten ujung barat Pulau Madura ini.

Banner Iklan Media Jatim

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki mengatakan, pengiriman hewan kurban baik jalur darat atau laut di Bangkalan akan diperketat, mengingat momentum Iduladha sudah semakin dekat.

“Kami akan tambah jam operasional pelayanan sejak hari ini, semula hanya sampai pukul 17.00 WIB, nanti ditambah hingga pukul 21.00 WIB,” ungkapnya, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga:  Beredar Video Sebut Gudang Tembakau Pamekasan Ambil Sampel 4 Kg, Ini Kata Pemiliknya!

Hal ini dilakukan, ujar Ali Makki, karena populasi hewan di Madura, khususnya sapi di Bangkalan cukup banyak. Setiap tahun menjelang Iduladha akan selalu ada peningkatan pengiriman, terutama ke Kalimantan.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

“Kami harus memastikan sapi yang dikirim sudah divaksin, agar kesehatan hewan tetap terjaga,” terangnya.

Pihaknya mengimbau kepada para pedagang sapi agar tetap mematuhi syarat vaksin untuk hewan kurban yang akan dikirim ke luar daerah.

Karena apabila tidak patuh, lanjut Ali Makki, hewan kurban tersebut tidak boleh dikirim dan akan dikembalikan ke daerah asal.

Baca Juga:  Jadikan Batik Identitas Budaya Berbasis Ekonomi

“Ketika pemeriksaan pada sapi yang akan diberangkatkan ke luar daerah, dan tidak menunjukkan surat vaksin, kami akan kembalikan ke daerah asal,” tegasnya.

Salah seorang pedagang Sapi di Kecamatan Kamal Abdul Karim mengatakan, vaksinasi sapi sudah banyak tidak digunakan oleh pedagang.

“Kalau hanya dijual di Bangkalan, atau antardesa, sepertinya tidak harus vaksin, banyak pedagang yang tidak mau,” terangnya.(hel/faj)