Jadi Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi, SDN Bugih 1 Pamekasan Komitmen Bina Siswa Peduli Lingkungan 

Media Jatim
SDN
(Fitria M/Media Jatim) Para siswi SDN Bugih 1 yang ikut berpartisipasi dalam penilaian Verlap DLH Jawa Timur, Kamis (13/6/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – Verifikasi Lapangan (Verlap) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur kepada enam calon sekolah adiwiyata tingkat provinsi memasuki hari kedua, Jumat (14/6/2024).

Salah satu lembaga pendidikan di Pamekasan yang menjadi calon sekolah adiwiyata itu adalah SDN Bugih 1.

Kepala SDN Bugih 1 Sriyani menyampaikan rasa syukur karena sekolahnya menjadi salah satu calon sekolah adiwiyata tingkat provinsi.

“Kami bersyukur dan capaian ini disambut antusias oleh semua warga sekolah. Di sini ada 10 Kelompok Kerja (Pokja) yang sudah diverifikasi kemarin,” ungkapnya, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga:  Raih Keberkahan Ramadan, SMK Kesehatan Nusantara Pamekasan Santuni 20 Anak Yatim dan 80 Duafa

Di masing-masing Pokja, lanjut Sriyani, ada siswa yang bertugas sebagai koordinator dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tim Verlap.

Banner Iklan Media Jatim

“Untuk hal ini, siswa sudah dibekali dengan pengetahuan terkait Pokja yang mereka pegang. Namun Pokja Komposting ada yang belum benar-benar paham terkait pembuatan pupuk cair, hal ini jadi evaluasi kami dan selebihnya sudah terkaver,” jelasnya.

Sriyani berharap, ke depan, SDN Bugih 1 tetap konsisten membina para siswa dalam perilaku dan berkarakter adiwiyata.

“Seperti halnya siswa-siswa memiliki karakter hidup bersih dan sehat, menjaga dan peduli kelestarian lingkungan, serta mampu melaksanakan pembelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan di sekitar sekolah,” ujarnya.

Baca Juga:  Permudah Akses Air Bersih, BRI Cabang Pamekasan Salurkan Bantuan Sumur Bor di Kelurahan Kowel

Sementara itu, Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda DLH Pamekasan M. Selamet Djauhari mengatakan bahwa harapan Kepala SDN Bugih 1 sejalan dengan tujuan DLH bahwa siswa harus berkarakter adiwiyata.

“Jadi tidak hanya pada event penilaian saja, tapi tetap dilaksanakan seterusnya dan berperilaku adiwiyata. Karena siswa adalah generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab pada lingkungan nantinya,”tutupnya.(fit/faj/**)