Penyakit Jantung Tak Kenal Usia, Dokter RSUD Smart Pamekasan Sebut Rokok dan Vape Penyebab Utamanya

Media Jatim
Jantung
(Dok. Media Jatim) Dokter Spesialis Jantung RSUD Smart Pamekasan dr. Vitriyaturrida memperagakan simbol untuk menyayangi jantung, Rabu (12/6/2024).

Pamekasan, mediajatim.com — Berdasarkan riset Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019, penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

IMG-20250610-WA0026
IMG-20250610-WA0028
IMG-20250608-WA0056
IMG-20250610-WA0027
IMG-20250610-WA0029

Karena itulah, situasi ini menjadi perhatian ahli medis di berbagai daerah, termasuk di Pamekasan, Jawa Timur.

IMG-20250609-WA0045

Dokter Spesialis Jantung RSUD Smart Pamekasan dr. Vitriyaturrida meminta masyarakat berhati hati, karena penyakit jantung tidak mengenal usia.

Baca Juga:  Seleksi Calon Anggota KPU Kabupaten Dibuka, Komisioner 2 Periode Tak Bisa Daftar Lagi!

Anak muda yang pola hidupnya tidak sehat, tutur dr. Vitri, juga bisa terpapar penyakit jantung. Walaupun umumnya, penyakit ini memang menyerang warga usia senja.

“Penyebab utama penyakit jantung yang paling bayak ditemukan adalah rokok dan vape yang penggunanya tidak hanya dari laki-laki dewasa namun juga kalangan muda dan perempuan,” tuturnya, Rabu (12/6/2024).

Faktor lainnya, imbuh dr. Vitri, yaitu pola makan yang didominasi oleh fast food dan makanan berminyak dengan cara digoreng.

“Makanan ini sangat digemari oleh banyak kalangan muda dan cenderung tidak diimbangi dengan asupan serat yang cukup dari buah dan sayur,” terangnya.

Baca Juga:  PWI Pamekasan Luncurkan MCC, Warga Bisa Ngadu Bila Ada Praktik Pers Menyimpang!

Ketidak seimbang pola makan ini, ujar dr. Vitri, menyebabkan penumpukan plak karena kadar kolesterol yang tinggi sehingga memicu penyakit jantung.

“Selain itu, tingkat stres yang tinggi, istirahat yang kurang, terlalu banyak pikiran, dan beban hidup yang semakin berat juga dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung pada usia muda,” jelasnya.

Faktor keturunan, lanjut dr. Vitri, juga bisa memicu anak muda terkena penyakit jantung.

“Jika ada anggota keluarga punya riwayat penyakit jantung atau pernah terkena serangan jantung, perlu dilakukan pemeriksaan dan ditangani sedini mungkin untuk pencegahan,” pungkasnya.(fit/faj/**)