7_20240630_204808_0001
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_101916_0000

Peziarah Sebut Asta Tinggi Sumenep Kurang Perawatan

Media Jatim
Asta
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Salah satu bangunan makam raja-raja Sumenep di Asta Tinggi, Kamis (27/6/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Perawatan dan pemeliharaan wisata religi Asta Tinggi Sumenep dinilai kurang mendapat perhatian.

Salinan dari Display MJ_20240629_182830_0000
3_20240630_150012_0001
8_20240630_204808_0002
4_20240630_150012_0002
5_20240630_150012_0003
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_134128_0000

Salah seorang peziarah dari Kabupaten Probolinggo Deni Dwijaya mengatakan, ada bangunan Asta Tinggi yang mengalami kerusakan.

9_20240630_225018_0000
6_20240630_204808_0000
Display Hari Bhayangkara'24_20240630_230750_0000
10_20240630_225018_0001
11_20240630_225018_0002

“Saya lihat tadi atap di atas makam Sultan Abdurrahman rusak,” ucapnya, Kamis (27/6/2024).

Deni menduga, atap tersebut tidak diperbaiki mungkin karena pengelola menjaga kesakralan makam raja-raja Sumenep.

Baca Juga:  Tahun Ini Pemkab Sampang Hapus Bantuan Alat Tangkap Ikan untuk Nelayan

“Mungkin karena alasan mistis, atap makam Adipati Sumenep itu tidak diperbaiki. Karena di beberapa wisata religi kalau ada yang rusak memang dibiarkan untuk menjaga keaslian bangunan itu sendiri,” terangnya.

Salah seorang petugas Kaji Langgar Asta Tinggi Imam Sahrawi mengaku tidak tahu bahwa ada bagian atap makam yang rusak.

“Kalau sudah ada masukan dari peziarah, akan segera kami perbaiki. Karena ini  demi kebaikan Asta Tinggi juga,” ungkapnya, Kamis (27/6/2024).

Untuk memperbaiki bagian yang rusak di Asta Tinggi, lanjut Imam, pihaknya akan mengalokasikan hasil kas dan infak dari peziarah.

Baca Juga:  6 Ribu Anak Yatim di Sampang Dapat Santunan Rutin, Hj. Mimin: Ini Kebiasaan sebelum Jadi Bupati

“Kalau cuma rehabilitasi kecil seperti itu, kami bisa tangani sendiri menggunakan kas dan infak dari peziarah,” tuturnya.

Karena, ucap Imam, perolehan kas dan infak setiap hari memang dipotong 50 persen untuk perawatan dan perbaikan Asta Tinggi.

“50 persen untuk rehabilitasi di sini. 50 persennya lagi dibagikan ke petugas. Kalau biaya listrik dari pemerintah daerah,” pungkasnya.(mj2/faj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *