web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

Wisata Sawah Calina Bato Mulai Sepi, Disbudporapar Sumenep: Akibat Pengelolaan Tak Berkelanjutan! 

Media Jatim
Wisata
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Destinasi Wisata Sawah Calino Bato di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Kamis (27/6/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Pengunjung Wisata Sawah Calina Bato di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep kini mulai berkurang.

Sepinya pengunjung wisata yang menyuguhkan suasana ngopi di sawah ini, kemungkinan karena hadirnya wisata-wisata baru di Sumenep. Sehingga wisatawan lebih memilih berkunjung ke wisata baru tersebut.

Salah seorang warga Desa Ellak Daya Nurul menuturkan, Wisata Sawah Calino Bato bukan tidak bagus. “Tempatnya masih bagus dan layak dikunjungi,” ucapnya, Kamis (27/6/2024).

Dia menduga, berkurangnya pengunjung Calina Bato karena sudah ada destinasi wisata baru di Sumenep.

“Mungkin, pengunjung saat ini lebih tertarik ke destinasi wisata Somber Rajeh. Karena, yang viral saat ini memang di sana,” imbuhnya.

Nurul berharap, owner Calina Bato menemukan inovasi baru untuk membuat wisatanya kembali ramai dikunjungi wisatawan.

Baca Juga:  Imbang Lawan Bhayangkara FC, Madura United Tetap Bercokol di Puncak Klasemen

“Sepertinya, owner wisata ini harus mencari inovasi baru agar tetap bisa bersaing dengan wisata yang lain,” tuturnya.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Andrie Zulkarnain menerangkan, berkurangnya jumlah pengunjung di Calina Bato, salah satunya karena program atau perencanaan dari pengelola tidak berkelanjutan.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Bukan hanya di Sumenep, banyak wisata yang booming sesaat tapi redup kemudian. Ini karena tidak ada kontinuitas dari pengelolanya,” imbuhnya, Kamis (27/6/2024).

Pihaknya berharap, semua pengelola wisata terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya supaya bisa terus meng-update destinasinya. “Dengan begitu, pengelola tidak akan kehilangan hati para pengunjungnya,” ucapnya.

Baca Juga:  Stafsus Wapres RI Datang ke UNIBA Madura, Ajak Mahasiswa Bangun Jejaring Nasional!

Selama ini, lanjut Andrie, Disbudporapar telah menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengelola wisata.

“Pelatihan ini sifatnya pembinaan, memberikan motivasi dan gambaran terkait inovasi pengelolaan destinasi wisata. Inovasinya bisa dibuat sendiri oleh pengelola,” bebernya.

Untuk memantau terus progresnya, ucap Andrie, pihaknya mengimbau pengelola wisata mengajukan Surat Keputusan (SK) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ke Pemerintah Desa (Pemdes) masing-masing.

“Pokdarwis itu akan memudahkan kami untuk memantau dan melakukan monitoring terhadap keberadaan destinasi wisata di Sumenep,” lanjutnya.

Hingga saat ini, terang Andrie, destinasi wisata Calina Bato belum mendapat SK Pokdarwis dari Pemdes setempat.

mediajatim.com telah berulang kali mencoba menghubungi Owner Calina Bato Hasan Basri melalui pesan dan telepon via WhatsApp, sayangnya yang berangkutan tidak merespon hingga berita ini diterbitkan.(mj2/faj)