7_20240630_204808_0001
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_101916_0000

Wisata Sawah Calina Bato Mulai Sepi, Disbudporapar Sumenep: Akibat Pengelolaan Tak Berkelanjutan! 

Media Jatim
Wisata
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Destinasi Wisata Sawah Calino Bato di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Kamis (27/6/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Pengunjung Wisata Sawah Calina Bato di Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep kini mulai berkurang.

Salinan dari Display MJ_20240629_182830_0000
3_20240630_150012_0001
8_20240630_204808_0002
4_20240630_150012_0002
5_20240630_150012_0003
Display Hari Bhayangkara'24_20240701_134128_0000

Sepinya pengunjung wisata yang menyuguhkan suasana ngopi di sawah ini, kemungkinan karena hadirnya wisata-wisata baru di Sumenep. Sehingga wisatawan lebih memilih berkunjung ke wisata baru tersebut.

9_20240630_225018_0000
6_20240630_204808_0000
Display Hari Bhayangkara'24_20240630_230750_0000
10_20240630_225018_0001
11_20240630_225018_0002

Salah seorang warga Desa Ellak Daya Nurul menuturkan, Wisata Sawah Calino Bato bukan tidak bagus. “Tempatnya masih bagus dan layak dikunjungi,” ucapnya, Kamis (27/6/2024).

Dia menduga, berkurangnya pengunjung Calina Bato karena sudah ada destinasi wisata baru di Sumenep.

“Mungkin, pengunjung saat ini lebih tertarik ke destinasi wisata Somber Rajeh. Karena, yang viral saat ini memang di sana,” imbuhnya.

Baca Juga:  Mensos Perluas Jangkauan PKH 

Nurul berharap, owner Calina Bato menemukan inovasi baru untuk membuat wisatanya kembali ramai dikunjungi wisatawan.

“Sepertinya, owner wisata ini harus mencari inovasi baru agar tetap bisa bersaing dengan wisata yang lain,” tuturnya.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep Andrie Zulkarnain menerangkan, berkurangnya jumlah pengunjung di Calina Bato, salah satunya karena program atau perencanaan dari pengelola tidak berkelanjutan.

“Bukan hanya di Sumenep, banyak wisata yang booming sesaat tapi redup kemudian. Ini karena tidak ada kontinuitas dari pengelolanya,” imbuhnya, Kamis (27/6/2024).

Pihaknya berharap, semua pengelola wisata terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya supaya bisa terus meng-update destinasinya. “Dengan begitu, pengelola tidak akan kehilangan hati para pengunjungnya,” ucapnya.

Baca Juga:  Periods Of Associations - A simple Overview

Selama ini, lanjut Andrie, Disbudporapar telah menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengelola wisata.

“Pelatihan ini sifatnya pembinaan, memberikan motivasi dan gambaran terkait inovasi pengelolaan destinasi wisata. Inovasinya bisa dibuat sendiri oleh pengelola,” bebernya.

Untuk memantau terus progresnya, ucap Andrie, pihaknya mengimbau pengelola wisata mengajukan Surat Keputusan (SK) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ke Pemerintah Desa (Pemdes) masing-masing.

“Pokdarwis itu akan memudahkan kami untuk memantau dan melakukan monitoring terhadap keberadaan destinasi wisata di Sumenep,” lanjutnya.

Hingga saat ini, terang Andrie, destinasi wisata Calina Bato belum mendapat SK Pokdarwis dari Pemdes setempat.

mediajatim.com telah berulang kali mencoba menghubungi Owner Calina Bato Hasan Basri melalui pesan dan telepon via WhatsApp, sayangnya yang berangkutan tidak merespon hingga berita ini diterbitkan.(mj2/faj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *