Pamekasan, mediajatim.com — Puluhan musisi dan seniman di Pamekasan melakukan demonstrasi di depan Pendapa Ronggosukowati, Senin (8/7 /2024).
Aksi ini dilakukan untuk memprotes sikap Pemkab Pamekasan yang dinilai tidak tegas dan terkesan disetir dalam menegakkan kebijakan hiburan.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Ahmad Nur Faisal menjelaskan, kegiatan hiburan di Pamekasan sepertinya tidak bisa terlaksana dengan baik sebab ada campur tangan oknum.
“Pemerintah itu harus mengatur bukan diatur, apalagi sampai patuh terhadap orang yang harusnya diatur,” ungkapnya, Senin (8/7/2024).
Karenanya, pihaknya meminta Pemkab Pamekasan agar tegas dan tidak diintervensi oleh oknum tertentu dalam menjalankan kebijakan.
“Kami siap menerima apa pun yang disyaratkan para ulama, tapi jangan ada penjegalan yang tidak jelas di lapangan, padahal itu mata pencaharian kami,” ucapnya.
Faisal juga meminta Pemkab untuk menginisiasi pertemuan khusus yang mempertemukan semua pihak untuk membahas perkara hiburan di Pamekasan.
Lewat pertemuan tersebut, tutur Faisal, pegiat hiburan dan ulama bisa berdiskusi hingga menemukan titik temu, sehingga tidak ada lagi gesekan antarsatu sama lain.
“Banyak tempat yang lebih parah dari Pamekasan, mengapa tidak dijaga dan diimbau, kenapa kegiatan yang ada panggungnya saja yang selalu diimbau dan terkesan terus dilarang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pamekasan Taufikurrachman menjelaskan bahwa Pemkab tidak pernah melarang kegiatan hiburan.
“Tapi harus dicatat bahwa petugas berhak untuk menghentikan kegiatan jika ada informasi misal dari intel bahwa akan ada benturan, maka mereka berhak,” ungkapnya, Senin (8/7/2024).
Terkait usulan pertemuan atarpihak, Taufikurrachman berjanji akan segera merealisasikan dan akan mengundang pihak-pihak yang selalu silang pendapat soal hiburan di Pamekasan.(rif/faj)
