9 Kali ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Kondisi Qomariyah Penderita Tumor Ganas Tak Semakin Membaik!

Media Jatim
Penderita Tumor Ganas Pamekasan
(M. Arif/Media Jatim) Ayah Sitti Qomariyah, Muhtar, saat ditemui di rumahnya di Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Selasa (9/7/2024).

Pamekasan, mediajatim.com — Tumor ganas yang diderita Sitti Qomariyah–warga Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan–bermula saat dia memberi makan ayam.

Suatu hari pada Februari 2023 dia memberi makan ayamnya. Lalu, tiba-tiba ayam peliharaannya mengejar untuk mematok Qomariyah.

Spontan Qomariyah pun berlari dan terjatuh. “Akibat jatuh itu lutut kanan saya sakit dan langsung dibawa ke tukang urut, namun setelahnya masih ada rasa sakit,” ungkapnya kepada awak media, Selasa (9/7/2024).

Beberapa waktu kemudian Qomariyah kembali terjatuh di jalan licin. Kala itu dia hendak pergi ke rumah neneknya yang tidak jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki menggunakan tongkat.

“Saya dibawa lagi ke tukang urut untuk ke sekian kalinya, namun meski sudah beberapa kali dibawa, tidak membuahkan hasil dan tetap bengkak disertai sakit,” jelasnya.

Baca Juga:  Proyek Musala dan Gudang Dispendukcapil Sampang Sedot APBD Rp1,3 Miliar

Akhirnya, karena kondisinya semakin memprihatinkan, Qomariyah meminta surat rujukan dari Puskesmas Tlakanan untuk rontgen dan mendapatkan perawatan medis di RSUD dr. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan.

“Lutut saya dicek, dokter kemudian menvonis ada tumor ganas sehingga pihak RSUD memberi surat rujukan agar saya segera berangkat ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya,” bebernya.

Hingga hari ini, Selasa (9/7/2024) dia mengaku sudah 9 kali memeriksakan diri ke RSUD Dr. Soetomo. Namun Qomariyah kecewa sebab dokter menyarankan agar lututnya ke bawah harus diamputasi.

“Pada pemeriksaan ke tujuh kalinya di RSUD dr. Soetomo, lutut saya disuntik dan bukan membaik, malah membuat bengkaknya semakin membesar dari sebelumnya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Hadiri Pelantikan Anggota DPRD Periode 2024-2029, Pj Bupati Pamekasan Ajak Utamakan Kepentingan Rakyat

Aktivis PMII IAIN Madura itu mengaku sangat kecewa sebab ke RSUD Dr. Soetomo justru memperparah kondisi lututnya.

“Bayangkan saja, saya sudah pergi ke Surabaya 9 kali, dan semakin memperparah kondisi lutut saya, dan akhirnya juga harus diamputasi,” katanya.

Ayah Sitti Qomariyah, Muhtar, juga mengaku terpukul dengan pengobatan yang diberikan RSUD Dr. Soetomo sebab 9 kali datang ke sana bukanlah hal yang mudah.

“Saya marah, sebab sebelum disuntik oleh dokter di Surabaya, bengkaknya masih kecil, mengapa setelah disuntik malah jauh membesar dan akhirnya harus diamputasi,” kesalnya.

Saat ini, lanjut Muhtar, dia berusaha untuk mencari jalan keluar agar lutut Qomariyah tidak diamputasi.

“Sambil lalu mencari dana untuk bisa membiayai pengobatan, rencananya mau ke Solo,” pungkasnya.(rif/ky)