Jelang Puncak Kemarau, 8 Desa di Sumenep Alami Kekeringan Kritis

Media Jatim
Kekeringan
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Sekretaris BPBD Sumenep Abd Kadir usai diwawancarai di kantornya, Jumat (19/7/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mencatat, 8 desa masuk kategori kering kritis pada musim kemarau tahun ini.

8 desa yang mengalami kekeringan kritis tersebut, yakni Desa Montorna dan Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan, serta Desa Kombang Kecamatan Talango.

Selanjutnya, Desa Basoka Kecamatan Rubaru, Desa Batuputih Daya, Desa Tengedan dan Desa Badur Kecamatan Batuputih serta Desa Gendang Barat Kecamatan Gayam.

Sekretaris BPBD Sumenep Abd Kadir mengatakan, puncak musim kemarau 2024 masih pada Agustus dan September nanti.

Kendati demikian, terang Kadir, beberapa desa di Sumenep sudah minta bantuan air bersih ke BPBD.

Baca Juga:  P4TM Bawa Tujuh Aspirasi Petani Tembakau ke DPRD Pamekasan, Salah Satunya Minta Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi

“Desa Montorna dan Desa Prancak saat ini sudah mengalami kering kritis yang mengakibatkan kekurangan air. Dua desa ini telah mengirim permohonan kepada kami beberapa waktu yang lalu,” imbuhnya.

Kata Kadir, BPBD Sumenep saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Pasongsongan untuk mencari sumber air terdekat agar bisa dikirim ke Desa Montorna dan Desa Prancak.

“Kami koordinasi dengan camatnya untuk mencari sumber air terdekat. Dan, pada Kamis (11/7/2024) kemarin, kami suplai air bersih ke dua desa tersebut. Air bersihnya kami ambilkan dari Desa Lebbeng Barat,” paparnya.

Baca Juga:  Marak Penebangan Liar di Kangayan dan Arjasa, Warga Sebut Cabdin Kehutanan Sumenep Hanya Diam! 

Selain itu, pihaknya mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk melakukan pengeboran air.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUTR untuk pengeboran air. Agar suplai air ke desa kering kritis tercukupi,” ucapnya.

Lebih lanjut Kadir juga mengimbau agar masyarakat waspada saat masuk pada puncak musim kemarau nanti. “Saya harap masyarakat menggunakan air yang ada sesuai kebutuhan dan tidak boros,” harapnya.

Kadir juga meminta masyarakat untuk melapor apabila terjadi kekeringan secara mendadak.

“Jika benar-benar darurat bisa menghubungi call center 112. Kami pasti respon cepat,” pungkasnya.(man/faj)