Pamekasan, mediajatim.com – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi pada dua bulan pertama 2024. Tercatat, ada 3.638 kasus di Jawa Timur.
Kondisi ini menjadi perhatian publik, terutama para tenaga dan ahli medis. Pasalnya, DBD termasuk penyakit yang bisa membuat nyawa penderitanya meninggal.
Dokter Spesialis Anak RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Novel Widya Saputra menjelaskan, cuaca hari ini telah mengubah siklus kehidupan nyamuk.
“Dulu DBD meningkat saat musim penghujan yang banyak menyebabkan genangan air sebagai tempat tumbuh kembangnya nyamuk,” ungkapnya dalam Talkshow Interaktif di Ruang Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Smart, Kamis (25/7/2024).
Namun karena adanya perubahan iklim, lanjut dr. Novel, membuat cuaca berubah, sehingga siklus kehidupan nyamuk pun ikut berubah.
Perubahan iklim inilah, ucap dr. Novel, yang menyebabkan kasus DBD masih tinggi. Sehingga perlu kewaspadaan masyarakat dengan melakukan berbagai pencegahan.
“Pencegahannya sesuai dengan anjuran Kemenkes, yaitu dengan 3M Plus. 3M-nya yaitu menguras bak mandi yang jadi tempat bertelurnya nyamuk, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang jadi sarang nyamuk,” paparnya.
Kata dr. Novel, upaya tersebut akan lebih efektif dibandingkan fogging, karena dapat mencegah perkembangan jentik menjadi nyamuk.
“Kalau fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa tapi tidak mencegah jentik-jentik berkembang menjadi nyamuk,” tuturnya.
Sementara upaya lain yang juga dapat dilakukan agar tidak digigit nyamuk, ucap dr. Novel, yaitu menggunakan lotion antinyamuk, memasang kelambu pada ventilasi, tidak menggantung pakaian, dan memelihara ikan di bak mandi.(fit/faj/**)