Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Disebut Tak Berprestasi dan Membelot di Pilpres, Kiai Fikri Sebut DPP PPP Cari Pembenaran!

Media Jatim
Kiai Fikri PPP Sumenep
(Dok. Media Jatim) Ketua DPC PPP Sumenep KH. Ali Fikri (kanan) berbincang dengan Sekretaris Moh. Syukri.

Sumenep, mediajatim.com — Sampai hari ini, kandidat bakal calon Bupati Sumenep 2024 KH. Ali Fikri belum mendapatkan rekomendasi dari partainya sendiri, PPP.

Banner Iklan Media Jatim

Kabar yang berkembang, PPP justru akan merapatkan barisan ke PDIP dengan mengusung Fauzi-Imam Hasyim.

Akademisi komunikasi politik Universitas Wiraraja (UNIJA) Madura, Syamsul Arifin, menduga Kiai Fikri sulit mendapatkan rekomendasi karena dinilai gagal memimpin PPP lantaran perolehan kursi di DPRD pada Pemilu Sumenep 2024 menurun.

Pada Pemilu 2019, PPP mendapatkan tujuh kursi. Sementara Pemilu 2024 memperoleh enam kursi. “Ini bukti bahwa PPP Sumenep tidak berprestasi,” kata Syamsul Arifin, Selasa (30/7/2024).

Selain itu, lanjut Dosen Unija Sumenep itu, di Pilpres 2024, KH. Ali Fikri diduga membelot dari keputusan DPP PPP yang mengusung Paslon Ganjar-Mahfud.

Baca Juga:  Warga Bangkalan Cegat Dua Truk Garam Krosok Asal Pamekasan di Jalan Raya Tanah Merah

Syamsul menyebut bahwa KH. Fikri terlihat mendampingi Anies Baswedan saat berkunjung ke Sumenep.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

“Kalau kemudian PPP tidak merekomendasikan KH. Fikri, ya, bisa dibilang itu konsekuensi politik,” kata Direktur Pusat Kajian Pengembangan Madura itu.

Menanggapi itu, Kiai Fikri menyebut bahwa saat ini DPP PPP berupaya mencari pembenaran atas dirinya yang dipersulit mendapatkan rekomendasi untuk nyalon bupati.

“Orang DPP PPP mau cari pembenaran atas sikapnya hari ini,” ujar dia, Selasa (30/7/2024).

Baca Juga:  Anggota KPU Sumenep Kecelakaan, Tabrak Sebuah Bangunan

Sementara terkait pembelotan di Pilpres, Kiai Fikri menyebut bahwa dirinya memang sempat diajak mantan Ketua PAC PPP Kota Sumenep Jakfar Farouk Abdullah di forum relawan Anies.

“Akan tetapi saat itu belum ada instruksi apa pun dari DPP PPP tentang Pilpres. Di pusat masih sangat dinamis. Bahkan Cak Imin saat itu masih bersama Prabowo,” kata Kiai Fikri.

Dia berharap DPP PPP tidak mencari pembenaran atas sikapnya mempersulit rekom kepada dirinya.

“Sekali lagi, saat itu belum satu pun kandidat yang punya pasangan. Itu saya gunakan juga sebagai aspirasi,” pungkas Ketua DPC PPP Sumenep itu.(man/ky)