Sumenep, mediajatim.com — Sumenep adalah kabupaten yang berjuluk Kota Keris. Julukan ini berangkat dari kelestarian tradisi kerajinan keris yang masih terjaga hingga saat ini.
Salah satu daerah di Sumenep yang warganya banyak menjadi perajin keris adalah Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi.
Kepala Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi Hadi Sudirfan menerangkan, warga menekuni kerajinan keris sejak era kerajaan.
“Menurut cerita, warga sudah membuat keris sejak masa kerajaan. Karena di sini ada makam leluhur yang kata warga disebut makam Pangeran Bukabu. Pangeran ini dulu mengundang masyarakat untuk membuat senjata, peralatan tani dan keris,” tuturnya, Selasa (6/8/2024).
Kerajinan keris ini tetap lestari hingga saat ini, ucap Dirfan, karena dua faktor. “Pertama, kesadaran masyarakat. Jadi kerajinan keris adalah warisan secara turun-temurun dari nenek moyang kami,” ungkapnya.
Kedua, lanjut Dirfan, kerajinan keris merupakan pencaharian utama warga. “Bagi masyarakat di desa kami, kerajinan keris sangat menjanjikan secara finansial,” imbuhnya.
Bertani dan berternak, terang Dirfan, menjadi pekerjaan sampingan warga Aeng Tong-Tong. “Pekerjaan utamanya ya membuat keris. Sudah ada 446 empu keris di desa kami. Dengan rincian, 440 laki-laki dan 6 perempuan,” paparnya.
Kata Dirfan, kecintaan masyarakat kepada keris dimulai sejak dini. “Banyak anak muda yang mulai tertarik sejak dini untuk belajar keris,” terangnya.
Bahkan, tutur Dirfan, sebagian siswa SD dan SMP sudah belajar membuat keris. “Kalau anak SMA di sini sudah pintar membuat keris,” imbuhnya.
Karena itulah, ujar Dirfan, regenerasi perajin keris di Aeng Tong-Tong terus berlanjut dan tidak pernah putus.(man/faj)