Peringati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, SMF Kardiologi RSUD Smart Pamekasan Gelar Screening Merah Biru

Media Jatim
Rsud Pamekasan 2024
(Rena Yunita J/Media Jatim) Screening merah biru oleh SMF Kardiologi RSUD Smart Pamekasan dalam rangka peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8/2024).

Pamekasan, mediajatim.com — Satuan Medis Fungsional (SMF) Kardiologi RSUD Smart Pamekasan menggandeng Vitria Medika menyelenggarakan Family Gathering Gebyar 79 Merdeka, Sabtu (17/8/2024).

InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461
IMG-20241108-WA0045

Kegiatan yang digelar di Jalan Purba Nomor 16 Kecamatan Pamekasan itu untuk memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI dengan tema “Sambut Gembira Kemerdekaan Menuju Generasi Emas dengan Screening Anak Merah Biru”.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Smart Pamekasan dr. Vitriyaturrida mengatakan salah satu usaha melahirkan generasi emas yaitu meningkatkan kesadaran untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan pada anak.

Baca Juga:  Update Kegawatdaruratan Neonatal, RSUD Smart Pamekasan Perbarui Metode Persiapan Persalinan

Screening merah biru ini merupakan inovasi. Diangkat dari pengalaman dan teori yang saya temukan. Hari ini pertama kali dilaksankan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Sabtu (17/8/2024).

Banner Iklan Media Jatim

Penyakit jantung, kata dr. Vitri, dilihat dari gejala yang timbul dan kondisi fisik pasien, ada dua jenis. Dua jenis ini kemudian disebut merah dan biru.

“Gejala penyakit jantung merah ketika anak mengalami infeksi pernapasan bawah berulang, mudah lelah disertai sesak dan nyeri dada, serta keterbatasan aktivitas tertentu,” paparnya.

Kemudian, lanjut dr. Vitri, anak mengalami gangguan makan atau menyusu sehingga terhambatnya tumbuh kembang anak.

Baca Juga:  Tanda Si Kecil Terpapar Flu Singapura, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan

Sementara penyakit jantung biru, masih kata dr. Vitri, gejala khas yang timbul yaitu kuku, bibir dan lidah berwarna biru karena saturasi oksigen sangat rendah.

“Biasanya penyakit jantung bawaan ini sudah terdeteksi saat bayi lahir oleh bidan,” sebutnya.

dr. Vitri berharap inovasi screening merah biru penyakit jantung bawaan pada anak itu bisa dilakukan lebih luas lagi.

“Semoga screening merah biru ini menjadi awal kesadaran masyarakat terkait penyakit jantung bawaan pada bayi dan anak minimal di Pamekasan,” tutupnya.(fit/ky)