web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

PWI Pamekasan Gelar Workshop: Ajak Pelaku Pers Lawan Hoaks di Media Sosial!

Media Jatim
PWI
(Dok. MCC PWI) Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam menyampaikan gagasannya di Workshop MCC, Jumat (30/8/2024).

Pamekasan, mediajatim.com — Media Call Center (MCC) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan menggelar Workshop tangkal hoaks di Ruang Pertemuan Wahana Bina Praja Sekretariat Kabupaten (Setkab) setempat, Jumat (30/8/2024).

Dalam kegiatan itu, MCC menghadirkan sejumlah narasumber: Pj Bupati Pamekasan Masrukin, CEO PT. Oil Erdindo Contraction Rudi, CEO PT. Jawara International Djaya M. Alfianto, Ketua Komisi Informasi Jatim Imadoeddin, Wakil Ketua DPRD Pamekasan Moh. Hasyim Asyari dan Kapolres diwakili Kasihumas AKP Sri Sugiarto.

Di tengah forum ini, Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam menjelaskan bahwa pers berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.

“Fungsi-fungsi ini mesti berjalan dengan baik. Sebab, hal itu sangat berpengaruh terhadap dinamika pembangunan di daerah,” ungkap Anam.

Baca Juga:  Ketua Umum Inkopsim: Pemerintah Harus Lindungi Industri Kecil

Dirut Kabar Madura Group itu mengatakan, bahwa pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dari rintangan.

Salah satu rintangan sepele namun penting diatasi adalah hoaks. Insan pers, lanjut Anam, dituntut getol melawannya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
3_20250527_130018_0002
2_20250527_130018_0001
1_20250527_130018_0000

Dan sejauh ini, tambah Anam, hoaks kerap bersumber dari media sosial. Insan pers harus turut masuk di platform media sosial.

“Produk jurnalistik di media massa juga disebarluaskan melalui saluran medsos. Dengan begitu, informasi di medsos juga mengandung unsur jurnalistik yang berpijak pada etik profesi jurnalis,” sambungnya.

Kendati begitu, lanjut pria dua anak itu, perjuangan pers melawan hoaks dipastikan kurang maksimal tanpa keterlibatan banyak pihak.

Baca Juga:  Polisi Akan Panggil Saksi Kasus BPKB Mobil BRI Pamekasan

Stakeholders yang meliputi akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media massa merupakan elemen penting dalam yang harus bersatu dalam melawan hoaks,” tegasnya.

Sementara bagi Pj Bupati Pamekasan Masrukin, berita bohong atau hoaks paling masif bertema tentang kebijakan pemerintah.

Hoaks ini kemudian menjalar dan dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Sementara untuk menangkal hoaks cukup sulit, kata Cak Ukin, sebab penyebarannya sangat cepat melalui media sosial.

“Karena itu, salah satu cara untuk menangkal hoaks dengan mengendalikan jempol kita. Jangan mudah menyebarkan berita yang tidak perlu dan tidak jelas sumbernya,” ajaknya.(**/ky)