Gelar Wisuda ke-15, Ketua STITA Sumenep Dorong Lulusan Jadi Inspirasi Peradaban

Media Jatim
STITA
(Joni Suhartono/Media Jatim) Ketua STITA Sumenep Ahmad Effendi memindahkan tali toga mahasiswa saat acara wisuda di Gedung Korpri Sumenep, Kamis (5/9/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni (STITA) Sumenep menggelar Rapat Senat Terbuka dan Dies Maulidiyah ke-17 di Gedung Korpri Sumenep, Kamis (5/9/2024).

Di Rapat Senat Terbuka ini, STITA mewisuda 62 sarjana yang terdiri dari 12 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab, 15 mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah dan 35 mahasiswa Pendidikan Agama Islam.

Ketua STITA Sumenep Ahmad Effendi meminta 62 wisudawan untuk sigap menyikapi tantangan zaman hari ini.

“Sekarang kita sedang dihadapkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat yaitu dengan adanya artificial intelligence (AI),” ungkapnya, Kamis (5/9/2024).

Baca Juga:  Pria Ini Tega Pukul Ibunya Gara-gara Burung

Kata Effendi, AI itu punya dua mata pisau dalam kehidupan manusia. “Ia akan membawa dampak positif jika kita bisa memanfaatkannya. Namun, akan membawa dampak negatif jika kita tidak bijak dalam menggunakannya,” jelasnya.

Oleh karena itu, Effendi berharap, 62 wisudawan STITA tidak boleh terbawa arus zaman, harus teguh pendirian, bekerja keras dan semangat belajar.

“Jangan berhenti belajar dan berproses serta kembangkan potensi diri agar menjadi inspirasi bagi pembangunan peradaban di masyarakat,” ucapnya kepada para lulusan.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah, yang sekaligus juga merupakan Ketua Yayasan Aqidah Usymuni.

Baca Juga:  UTM Bimbing 9 Mahasiswa Australia Mengenal dan Menanam Mangrove

Perempuan yang akrab disapa Nyai Eva ini mengimbau agar lulusan STITA terus menguatkan iman, karakter dan moral. “Karena di atas ilmu dan pengetahuan masih ada akhlak,” ucapnya, Kamis (5/9/2024).

Karena, ujar Nyai Eva, untuk membangun peradaban yang maju harus dimulai dari perbaikan moral.

“Jika moral suatu bangsa baik, maka peradabannya juga baik. Sebaliknya, jika moral suatu bangsa buruk, maka peradabannya juga buruk,” terangnya.

Diketahui, Rapat Senat Terbuka STITA ini dihadiri oleh Sekretaris Kopertais Wilayah IV Surabaya, Pengasuh Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, Kepala Disdik Sumenep, Kepala Kantor Kemenag Sumenep, dan lain-lain.(man/faj/**)