Pamekasan, mediajatim.com — Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan memiliki Sitem Triase IGD untuk mendeteksi kondisi pasien.
Sistem Triase IGD ini menjadi cara para tenaga medis untuk memilah kondisi pasien, apakah dalam keadaan gawat, darurat atau gawat darurat.
Dokter IGD RSUD Smart Pamekasan Dita Yulianti mengatakan Sistem Triase IGD merupakan proses memilah pasien berdasarkan kondisi penyakit yang dideritanya.
“Jadi, pasien yang dibawa ke IGD ada yang gawat, darurat, gawat darurat, tidak gawat, tidak darurat dan tidak gawat darurat,” ucapnya, Sabtu (12/9/2024).
Sistem ini, kata dr. Dita, membantu pihak RSUD Smart Pamekasan menentukan jenis penanganan yang akan dilakukan kepada pasien.
“Kami menilai sesuai kriteria medis apakah pasien masuk kategori gawat, darurat, gawat darurat dan sebagainya. Setelah itu, kami tentukan pasien mana yang harus diprioritaskan,” imbuhnya.
Dalam Sistem Triase, lanjut dr. Dita, terdapat empat warna yang biasa dipakai untuk menandai kondisi pasien. “Ada warna merah, kuning, hijau dan hitam,” bebernya.
Prioritas utama pelayanan IGD, kata dr. Dita, yakni pasien warna merah. Sebab, kondisi pasien gawat darurat.
“Prioritas kedua warna kuning, yakni pasien yang gawat tetapi tidak darurat atau sebaliknya,” imbuhnya.
Warna hijau pada Sistem Triase, terang dr. Dita, yakni pasien yang tidak gawat dan darurat. “Terakhir warna hitam yakni pasien yang datang ke rumah sakit dalam keadaan sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Kesimpulannya, ujar dr. Dita, pelayanan di IGD RSUD Smart berdasarkan tingkat kegawatan pasien. “Jadi, bukan berdasarkan urutan kedatangan pasien ke rumah sakit,” pungkasnya.(man/faj)